REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sedikitnya 300 ribu ton garam produksi petani di Kabupaten Cirebon, hingga kini belum terserap oleh pasar. Selain produksi yang berlimpah, kondisi itu juga terjadi akibat rendahnya kualitas garam tersebut.
"(Garam) belum terserap, masih menumpuk di gudang-gudang maupun rumah petani garam," ujar Ketua Ikatan Petani Garam Indonesia (IPGI), M Insyaf Supriadi kepada Republika.co.id, Senin (21/12).
Insyaf menjelaskan, secara keseluruhan, produksi garam petani di Kabupaten Cirebon tahun ini mencapai sekitar 500 ribu ton. Dari jumlah tersebut, kurang lebih 200 ribu ton yang sudah terjual atau diserap pasar.
Saat ini, masih ada sekitar 300 ribu ton garam yang masih tersimpan karena belum bisa terjual. Menurut Insyaf, kondisi itu terjadi akibat produksi garam pada tahun ini memang berlimpah seiring berlangsungnya musim kemarau yang panjang. Biasanya, produksi garam di Kabupaten Cirebon hanya berkisar 200 ribu ton.