Senin 21 Dec 2015 00:35 WIB

Tanah di Lereng Merapi Diminta tak Dijual

Rep: Edy Setyoko/ Red: Nur Aini
Tanaman di lereng Gunung Merapi
Tanaman di lereng Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Pemilik lahan di kawasan lereng Gunung Merapi diwanti-wanti Menteri Agraria dan Tata Ruang, Fery Mursyidan Baldan agar tidak dijual. Saran ini untuk menghindari eksploitasi besar-besaran untuk kepentingan ekonomi katimbang menjaga kelestarian lingkungan.

''Kawasan lereng Gunung Merapi jangan sampai ada eksploitasi, biarkan kawasan wisata sana dijadikan ruang hidup,'' kata Fery Mursyidan Baldan saat berkunjung ke Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng, Sabtu (19/12).

Fery meminta warga yang memiliki lahan di lereng Gunung Merapi tidak mudah menjual tanah miliknya.

Bila ini dilakukan, kata dia, sebagai salah satu upaya untuk menghindari rusaknya potensi kawasan wisata lingkungan hidup.

Kawasan lereng Gunung Merapi saat ini banyak bermunculan aktivitas wisata. Mereka menikmati dan memanfaatkan sisa letusan vulkanik, beberapa tahun lalu. ''Biarkan kawasan wisata itu tumbuh secara alamiah. Kawasan Merapi tetap harus menjadi ruang hidup bagi masyarakat banyak,'' katanya.

Saat berkunjung di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Fery mencanangkan Peduli Bumi. Ini mengawali prosesi tradisi ruwatan yang rutin dilakukan warga desa di lereng Merapi setiap tahun. Nilai-nilai tradisi semacam ini musti dilestarikan, guna menjaga keseimbangan alam sekitar.

Pencanangan Peduli Bumi digagas oleh Palagan Institute, sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam pengkajian bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Penanggung-jawab kegiatan Peduli Bumi, Farchan Fitrianta, mengatakan, pencanangan Peduli Bumi bertujuan mewujudkan kepribadian dalam kebudayaan selain berdikari di bidang ekonomi. Saat ini, masyarakat sudah mulai tidak peduli dengan alam sehingga bencana mulai bermunculan.

Palagan Instutut ingin ajak masyarakat peduli dengan bumi agar kelestarian dan keseimbangan lingkungan alam terjaga, termasuk menjaga nilai-nilai tradisi untuk dipertahankan, karena sebagai wujud keseimbangan alam semesta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement