REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Golkar kubu Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad berharap Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali bisa menjadi penengah. Ini menanggapi munculnya perseteruan dan saling klaim dua kubu Golkar terkait nama pengganti Setya Novanto di kursi Pimpinan DPR.
Pernyataan Fadel ini terkait pernyataan Agung Laksono dalam konferensi persnya yang mengklaim kubunya lebih berhak mengajukan nama pengganti Setya Novanto.
"Saya sudah mendengar bahwa Pak Agung menggelar konferensi pers terkait klaim pergantian tersebut. Tentunya kita juga punya alasan yang paling berhak. Karena itu kita berharap Pak JK bisa menengahi," ujar Fadel kepada wartawan sebelum dimulainya sidang Paripurna DPR, Kamis (17/12).
Menurut dia, pihaknya lebih berhak mengklaim nama pengganti Setya Novanto. Ia mengatakan ada empat kriteria sebagai Ketua DPR, yakni meraih suara tertinggi di Golkar, pernah menjadi pengurus di pusat atau daerah, pengalaman dan keputusan dari ketua umum.
Tentunya keputusan dari ketua umum ini sesuai kepengurusan yang sah, Aburizal Bakrie. Dan dirinya memperoleh suara terbanyak pada pemilu 2014 lalu. Dia mengusulkan agar JK bisa menjadi penengah dalam pergantian nama di Ketua DPR ini bukan tanpa alasan.
"Saya kira dulu Pilkada dan Pilpres bisa selesai dengan kompromi oleh Pak JK, ya kita berharap kali ini juga begitu. Beliau lebih bijak menyelesaikan masalah ini," ujarnya.