Kamis 17 Dec 2015 14:43 WIB

Golkar Sudah Kantongi Nama Pengganti Setya Novanto

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
Ketua DPR Setya Novanto memberikan pernyataan kepada media di kediamannya Jalan Wijaya XIII, Jakarta, Rabu (16/12) malam.Republika/Raisan Al Farisi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua DPR Setya Novanto memberikan pernyataan kepada media di kediamannya Jalan Wijaya XIII, Jakarta, Rabu (16/12) malam.Republika/Raisan Al Farisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar mengaku sudah mengantongi nama pengganti posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI. Wakil Ketua Fraksi Golkar, Firman Subagyo mengatakan, Golkar sudah menggelar rapat pleno untuk menentukan siapa pengganti Setnov yang mundur sebelum pembacaan putusan sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) kemarin. 

Golkar bahkan berharap proses pergantian Ketua DPR berjalan dengan capat. “Harusnya cepat (pergantian), DPP sudah selesai, sudah ada nama, baru tadi malam,” ujar Firman di kompleks parlemen Senayan, Kamis (17/12).

Baca: Ridwan Bae Cabut Gugatan ke Akbar Faizal

Firman mengaku fraksi Golkar sedang mencari pimpinan DPR agar proses pergantian lebih cepat dilakukan. Pergantian nama yang menempati posisi Ketua DPR RI membutuhkan surat dari pimpinan DPR yang dikirim ke partai. Kalau DPP Partai Golkar sudah menerima surat dari pimpinan DPR, maka partai dapat langsung memproses surat itu untuk diteruskan ke fraksi agar segera diserahkan nama pengganti Setnov.

Menurut Firman, sesuai mekanisme yang ada dalam Undang-Undang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3) pengganti Setnov juga harus berasal dari fraksi Golkar. Meskipun, harus diakui ada komunikasi dengan fraksi-fraksi yang lain untuk memilih nama pengganti Setnov. Namun, soal pergantian nama Ketua DPR ini sudah dibahas dan diambil alih langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie.

Di mekanisme tata tertib DPR, pasal 39 dan 47 dijelaskan soal pergantian posisi Ketua DPR RI. Yaitu, dengan adanya pengunduran diri Ketua DPR, maka pimpinan DPR yang lain harus menggelar rapat selambat-lambatnya lima hari. Hasil rapat pimpinan ini, DPR mengirim surat ke partai politik. 

Namun, Golkar berharap rapat pimpinan segera dilakukan tanpa menunggu hari kelima. Sebab, posisi Ketua DPR sangan penting. Terlebih, akhir pekan ini DPR sudah memasuki masa reses. 

“Kalau hari ini bisa diputuskan dan besok bisa mengurus surat, pada pimpinan, merespons ke pimpinan dan memberitahukan ke Presiden,” kata Firman. 

Baca juga: 'Sudirman Said Berhasil Mengobrak-abrik DPR Hingga Hancur'

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement