REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakak Diah Setyoningrum, salah satu korban lift yang jatuh Gedung Arcadia, Jagad Prayogo (33) tidak pernah membayangkan akan kehilangan adik bontotnya setragis perstiwa yang menderanya. Jagad menceritakan, saat mendengar kabar adiknya mengalami kecelakaan, dia langsung menuju RS Marinir Cilandak.
Jagad sendiri bekerja di salah satu institusi pemerintahan. "Saya mendapat kabar pukul 10.30 WIB," ujar Jagad, Jumat (11/12).
Dia mendengar kabar itu, dari orang tuanya yang mengatakan Diah mengalami kecelakaan dan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Cilandak Marinir. Jagad mengaku masih sempat melihat adiknya sadarkan diri. "Dia meronta-ronta, karena kesakitan," ujar Jagad.
Sewaktu dia tiba di RS pukul 11.30 WIB, sulung dari empat bersaudara itu masih terus berteriak. Kondisi sang adik, dia menceritakan, setelah kejadian terlihat luka pada wajah bagian depan, karena meneteskan darah. "Tapi kata dokter kerusakan terjadi di kepala bagian belakang," ujarnya.
(Baca Juga: Lift Gedung Jatuh, Pihak Nestle Minta Maaf).
Menurut informasi yang diperolehnya, wajah Diah menghantam lantai dan tidak bisa bernafas, sehingga saat di rumah sakit sempat mendapatkan bantuan pernafasan. Jagad mengaku sempat beristirahat sambil menunggu dokter dan perawat bekerja. Namun setelah setengah jam, yaitu pukul 12.00 Wib, Diah menghembuskan nafas terakhirnya.
Beberapa jam kemudian, korban dibawa ke rumah duka, di Jalan Kecapi V, No 94, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Setelah dishalatkan, perempuan berkulit bersih itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada pukul 17.00 Wib, Kamis (10/12).
Mengenai kecelakaan tersebut, Jagad masih enggan berkomentar banyak. Dia mengatakan ingin melihat laporan dari pihak tekait apa penyebab kecelakaan di lift itu. Sebab sepengetahuan Jagad, saat kejadian hanya terdapat tiga orang di dalam lift. "Kalau hanya tiga orang, masa overload," katanya.
Menurutnya, pihak PT Nestle akan memberikan penjelasan seperti apa kejadiannya. Pertemuan antara pihak perusahaan dan keluarga kirban rencananya akan dilaksanakan siang ini. "Namun kesepakatan apapun, tetap di tangan orangtua. Kami harus menunggu pembicaraan antara pihak perusahaan dan keluarga," katanya.