Kamis 07 Sep 2023 17:35 WIB

Ketua PHRI Bali: Ayu Terra Resort yang Liftnya Putus Bukan Anggota

Dia menyebut pelaku usaha tergabung PHRI Bali diberi arahan sertifikasi keselamatan.

Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder (belakang) menunjuk lift tempat lima orang karyawan di Ayu Terra Resort, Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (1/9/2023).
Foto: ANTARA/HO-Polsek Ubud
Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder (belakang) menunjuk lift tempat lima orang karyawan di Ayu Terra Resort, Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (1/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab dipanggil Cok Ace menyebut Ayu Terra Resort bukan  anggota PHRI Bali. Dia menyebut pelaku usaha yang tergabung dengan PHRI Bali pasti diberikan arahan terkait sertifikasi keselamatan.

“Kalau dari PHRI Bali sendiri kami hanya memberikan masukan, kebetulan dia (Ayu Terra Resort) bukan anggota kami. Bukan apa-apa karena PHRI selalu bekerja sama dengan Polda melihat dari sisi keamanan, tidak hanya keamanan tapi juga peralatan yang dipakai termasuk dari segi kemungkinan teror dan lain-lain,” kata dia, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga

Sebelumnya, tali lift di Ayu Terra Resort putus beberapa waktu lalu. Akibatnya, lima karyawannya yang berada di dalam meninggal.

Cok Ace mencontohkan pengalaman saat G20 lalu di mana hotel-hotel di bawah PHRI Bali diuji kelayakannya dan disertifikasi untuk memastikan keamanannya. Apabila nantinya terjadi permasalahan, maka PHRI Bali akan memberi pendampingan.

Menurut dia, pendampingan di sini bersifat sewajarnya dan tidak membenarkan apabila anggota terbukti bersalah. Melihat pengalaman ini, Cok Ace menyampaikan sejak lama asosiasi mereka telah mengajukan diri sebagai kelompok yang memantau perizinan tersebut.

Hotel di Bali jumlahnya banyak. Meskipun memiliki jumlah kamar yang sedikit tidak menjamin keamanannya teruji, seperti Ayu Terra Resort dengan 15 kamar.

“Makanya kami sudah usulkan hotel-hotel di Bali baik bintang tiga sampai lima biarlah Polda Bali dan PHRI yang kerja sama melihat sisi keamanannya. Kemudian, di bawahnya kabupaten/kota karena mereka yang tahu kondisi di lapangan,” kata pria asal Ubud itu.

Cok Ace sempat mendatangi lokasi tragedi lift putus di Ayu Terra Resort pada Jumat (1/9/2023). Ia mendapat informasi pelaku usaha sudah memastikan izin kelayakan pada lift sejak November 2022.

Namun, baru kemarin ia mengetahui pengelola tidak melapor saat mengganti sistem pada lift rel tersebut. Padahal, menurut dia hal ini penting. Selain menyangkut izin, juga antisipasi dari kejadian alam yang pernah terjadi yang mengakibatkan menurunnya kinerja mesin.

“Kalau pun jadwalnya belum diuji lagi, kejadian gempa dan sebagainya kan dapat mempengaruhi mutu kualitas dari alat-alat yang kita gunakan setiap saat, jadi kita cek kembali supaya tidak terjadi peristiwa seperti ini,” ujarnya.

Atas peristiwa lift putus ini, Cok Ace menyampaikan pesannya kepada anggota PHRI Bali dan teknisinya agar memastikan diri telah memenuhi syarat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement