REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Wayan Koster menduga kelalaian pemeliharaan lift menjadi penyebab tragedi terputusnya lift di lokasi pariwisata Ayu Terra Resort, Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, pada Jumat (1/9).
Dugaan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu disampaikan usai acara penyerahan Dokumen Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun oleh Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas kepada bupati/wali kota dan DPRD se-Bali, di Denpasar, Senin (4/9/2023).
Menurut dia, penggunaan teknologi lift di kawasan bertebing serupa merupakan hal baik untuk menunjang pariwisata, namun sangat penting mendapatkan perhatian terhadap sarana tersebut.
“Sebenarnya kan ada sisi positif juga karena terpelihara ekosistem pariwisata di sana, tapi kan sarana yang digunakan untuk itu mungkin ya karena sudah lama tidak dievaluasi,” kata Koster.
“Kan seharusnya itu elektronik teknologi harus secara rutin dilakukan pemeriksaan, audit kelayakannya, dugaan saya ini sudah terlalu lama dibiarkan,”ujar lagi menduga.
Sebelumnya Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati telah meninjau lokasi kejadian naas di lokasi pariwisata Ayu Terra Resort, di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud itu.
Cok Ace, sapaan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati mendapatkan informasi bahwa pemeliharaan lift terakhir kali dilakukan pada November 2022, sehingga terhitung belum genap setahun dari pemeriksaan terakhir.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan kejadian tersebut menjadi catatan penting bagi pariwisata Bali, sehingga ia meminta pelaku usaha pariwisata mempertimbangkan hal-hal berisiko yang berpotensi muncul seperti penggunaan lift serupa pada fasilitas penunjang pariwisata.
Seiring dengan proses penyelidikan dari pihak kepolisian atas tragedi lift putus yang menimbulkan korban nyawa lima karyawan Ayu Terra Resort itu, Koster sebagai pimpinan daerah menegaskan akan menindak apabila benar hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kelalaian di balik insiden ini.
Kepala Kepolisian Sektor Ubud Komisaris Polisi I Made Uder mengatakan peristiwa terputusnya tali lift yang terbuat dari baja itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita saat dinaiki lima orang karyawan Ayu Terra Resort.
"Tali seling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal atau rem tidak berfungsi, sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah dan tidak bisa dihindari terjadi musibah tersebut. Akibatnya kelima penumpang lift tersebut meninggal dunia," kata Made Uder.