Selasa 08 Dec 2015 21:36 WIB

Kemah Antikorupsi Edukasi Warga Membuat Kantin Kejujuran

 Pengunjung menyaksikan lukisan karikatur simbol koruptor pada peringatan hari Anti Korupsi Sedunia di bawah Jembatan Layang Urip Soemoharjo Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (8/12). (Antara/Yusran Uccang)
Pengunjung menyaksikan lukisan karikatur simbol koruptor pada peringatan hari Anti Korupsi Sedunia di bawah Jembatan Layang Urip Soemoharjo Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (8/12). (Antara/Yusran Uccang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua panitia Kemah Akbar Antikorupsi yang akan digagas Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Musaddaq mengatakan, yang menarik dalam perkemahan yang digelar tahun ini adalah karena menjadikannya sebagai gerakan bersama. Peserta yang akan hadir dalam kegiatan ini adalah murni swadaya masing-masing. 

Bukan hanya itu, pihak panitia juga akan mengakomodir penduduk setempat ikut bergabung. Baik itu menjadi peserta dalam forum, termasuk meramaikan area perkemahan dengan membuka bazar jualan makanan.

‘’Ini yang kedua kalinya kita laksanakan kemah dan selalu melibatkan warga setempat. Kampanye antikorupsi itu bukan hanya bagi pejabat. Tapi juga dengan masyarakat langsung. Mereka perlu tahu apa itu korupsi dan dampaknya seperti apa," jelasnya, Selasa (8/12). 

Dia menambahkan, dalam praktik bazar, masyarakat  atau penduduk setempat juga akan dikampayekan dan mendapat edukasi praktik berjualan secara jujur.  ‘’Area perkemahan akan akan didesain sebagai rule model  bagaimana praktik kantin kejujuran. Tak perlu teori bagi mereka tapi harus dipraktikkan. Panitia akan berkoordinasi dengan penduduk di area lokasi perkemahan sebelum pelaksanaan acara,’’ ujarnya.

Mengisi Hari Antikorupsi, Kopel menggelar Kemah Akbar Aktifis Antikoruspi. Kegiatan ini ditargetkan akan dihadiri 300 peserta dari berbagai daerah. 

(Baca Juga: Puasa Berdemonstrasi di Perayaan Antikorupsi, Kopel Memilih Berkemah Saja ).

Sejumlah narasumber juga akan hadir dalam diskusi-diskusi yang digelar di kawasan berhawa sejuk, Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Di antaranya mantan pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Wijoyanto. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement