Kamis 26 Nov 2015 18:15 WIB

Handry Santiago Ajak Indonesia Belajar dari Swiss

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Peta Indonesia
Foto: wikipedia
Peta Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat persaingan Indonesia di dunia global turun tiga peringkat menjadi peringkat 37 dari 140 negara sebagaimana tertuang dalam The Global Competitiveness Report 2015/2016 yang dirilis World Economy Forum. CEO GE Indonesia Handry Satriago menilai ada satu hal mendasar yang perlu Indonesia tiru dari "langganan" peringkat satu dalam persaingan global, Swiss.

Berbeda dengan Indonesia yang dilimpahi berbagai kekayaan alam, Handry mengatakan Swiss hanyalah sebuah negara kecil dengan keterbatasan lahan yang tidak memungkinkan untuk memanen cokelat. Kontras dengan kenyataan tersebut, Swiss justru berhasil menjadi negara yang terkenal dengan produk cokelatnya.

"Swiss tidak selling commodity," ungkap Handry.

Dalam berbisnis, Handry mengatakan Swiss lebih mengedepankan untuk menjual 'value' dalam produk yang dijualnya, daripada sekedar menjual komoditi. 'Value' dalam sebuah produk, lanjut Handry, merupakan nilai lebih yang dapat membuat orang akan produk yang dipasarkan lebih menonjol dibandingkan dengan produk serupa lainnya yang tidak memiliki nilai.

Di sisi lain, berdasarkan data, Handry mengatakan Indonesia hanya mengekspor beberapa komoditas yang sama selama 30 tahun. Salah satu dari beberapa komoditas tersebut, terang Handry, ialah batu bara. Sayangnya, yang dijual dari komoditas tersebut bukan lah nilainya melainkan murni sebagai sebuah komoditas. Padahal, untuk bisa berhasil bersaing dengan negara lain yang juga menjadi eksportir komoditas yang sama, diperlukan sebuah nilai lebih.

"Yang terjadi di Indonesia, menghasilkan produk yang sama (dengan negara lain) tanpa nilai lebih," tambah Handry.

Handry sendiri menilai peringkat 37 yang berhasil dicapai Indonesia bukan hal yang buruk. Akan tetapi, Handry juga meyakini bahwa Indonesia memiliki potensi untuk berkembang lebih dari itu.

Handry kemudian mengungkap negara mana saja yang konsisten berada di atas peringkat Indonesia dan negara mana saja yang konsisten berada di bawah peringkat Indonesia dalam persaingan global selama lima tahun terakhir. Beberapa negara tetangga, lanjut Handry, konsisten tercatat berada di atas peringkat Indonesia dalam lima tahun terakhir. Handry mengatakan dua di antaranya ialah Singapura dan Thailand.

Sedangkan, Handry mengungkap beberapa negara yang konsisten berada di bawah peringkat Indonesia dalam persaingan global selama lima tahun terakhir ialah Kenya dan Zimbabwe. Handry mengatakan negara-negara tersebut merupakan negara yang sebenarnya belum lama merdeka jika dibandingkan dengan Indonesia.

"Kita harus lebih baik," kata Handry optimistis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement