REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan proses pembangunan bandara internasional di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta segera dimulai pada 2016 karena dinilai mendesak untuk kepentingan pariwisata maupun ekonomi.
"Yang penting kita harus segera mulai tahun depan," kata Jusuf Kalla seusai bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X beserta jajaran SKPD DIY di Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (26/11).
Menurut Kalla, keberadaan bandara dengan nama "New Yogyakarta Internasional Airport" itu akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di DIY.
"Pengembangan secara ekonomi dan mendesak secara perkembangan wisata," kata dia.
Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (Bappeda) DIY, Tavip Agus Rayanto mengatakan dalam pertemuan itu, Jusuf Kalla meminta Pemda DIY mempersiapkan daftar kebutuhan infrastruktur jaringan transportasi menuju Bandara khususnya berkaitan dengan aspek wisata.
"Jadi nanti infrastrukturnya nanti seperti apa yang dibutuhkan, itu yang nanti diminta disampaikan di Jakarta," kata dia.
Seperti diketahui, saat proses pembangunan Bandara Internasional di Kecamatan Temon, Kulon Progo masih dalam tahap sosialisasi dan pengukuran lahan.
Proses pengukuran lahan bandara internasional di Kulon Progo sempat tertunda karena anggaran pengukuran lahan yang diajukan oleh
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) DIY dinilai melebihi besaran yang ditentukan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK).