REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan tidak ada penerbangan tambahan selama libur Natal dan Tahun Baru 2023, melainkan melakukan optimalisasi rute penerbangan dan menaikkan kapasitas penumpang.
General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Senin (19/12/2022), mengatakan, beberapa maskapai saat ini sedang menaikkan kapasitas penumpangnya. "Awalnya, maskapai menggunakan pesawat narrow body atau pesawat berbadan sempit menjadi wide body atau pesawat berbadan lebar," kata Agus Pandu.
Ia mengatakan, maskapai yang mengoptimalkan kapasitas, yakni Maskapai Garuda Indonesia yang menggunakan A330 Seri 300 pada hari-hari tertentu. Kemudian, penerbangan internasional baik AirAsia Malaysia, dan AirAsia Indonesia melakukan penerbangan ke Kuala Lumpur dan Singapura. Begitu juga dengan Scoot ke Singapura melakukan penerbangan dan Malaysia Air melakukan penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta.
"Okupasi penerbangan internasional di atas 80 persen,"katanya.
Agus Pandu mengatakan, AP I Bandara Internasional Yogyakarta menargetkan penumpang pada puncak arus sebanyak 15 ribu penumpang per hari. Pada Ahad (18/12/2022) jumlah penumpang sudah mencapai 13.500 penumpang.
Ia pun optimistis dengan jumlah penerbangan antara 80 sampai 84 penerbangan per hari bisa mencapai 15 ribu penumpang pada puncak arus natal. "Hal ini perlu kami antisipasi karena bagi airline bisa mengatur bila terjadi keterlambatan sesuai aturan, sehingga penumpang bisa nyaman dan informasi bisa dilakukan dengan baik," katanya.
Ia memprediksi, puncak arus Natal terjadi pada H-2 Natal atau 23 Desember 2022, dengan puncak arus tahun baru pada H-4 atau 26 Desember. "Pergerakan penumpang sangat luar biasa, dan sudah terlihat. Yang biasanya 11 ribu penumpang per hari, kemarin Ahad (18/12/2022) mencapai 13.500penumpang," katanya.
Lebih lanjut, Agus Pandu mengatakan, peningkatan penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta juga didukung moda transportasi kereta api yang juga mengalami penambahan. Awalnya pelayanan hanya 24 kali pulang pergi per hari, menjadi 30 kali pulang pergi per hari.
"Penambahan pelayanan ini menyesuaikan dengan jumlah jadwal penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta," katanya.