Rabu 25 Nov 2015 08:01 WIB

Cerita PNS di Kementerian yang Tertipu Jaringan ISIS Indonesia

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nur Aini
Militan ISIS pamer senjata.
Foto: Reuters
Militan ISIS pamer senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengakui adanya pegawai yang bekerja di kementerian yang terlibat jaringan ISIS di Indonesia.Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Hamidin mengatakan pegawai kementerian yang terlibat ISIS di Indonesia itu berinisial AMS.

Namun, ia enggan menyebut di kementerian mana AMS ini bekerja. Hamidin menceritakan AMS hanya korban hasil penipuan seorang yang mengaku ustad, yang belakangan baru diketahui terlibat jaringan ISIS di Indonesia.

Dari pengakuan AMS, ustad ini yang kemudian mengubah cara pandangnya terhadap Islam. Hamidin sempat mengontak AMS secara langsung setelah yang bersangkutan ke Suriah pada awal 2015.

"AMS ini merasa ditipu setelah berangkat ke Suriah dan di sana tidak sesuai harapan,"  katanya kepada Republika.co.id, Selasa (24/11).

Dalam pembicaraan Direktur Pencegahan BNPT dan AMS ini terungkap kisah penipuan tersebut. Pada 2014, AMS mengaku bertemu seorang yang mengaku ustad, yang merupakan bagian jaringan ISIS di Indonesia. AMS mengakui pemahamannya mengenai Islam minim, sehingga ia mudah terpengaruh cara pandang ustad ini.

Selama dua hari AMS berdialog terkait rencana dakwah hingga keutamaan perjuangan di Suriah. Kemudian AMS diminta lanjut mempelajari Islam dari salah satu situs radikal. "Tentunya pemahaman Islam di website tersebut jauh dari kebenaran dan hanya melegitimasi aktivitas teror ISIS," ujar Hamidin.

AMS mendapatkan pemahaman bahwa Imam Mahdi akan datang di Suriah dan tanda-tandanya sudah jelas, di sanalah semua pengikutnya akan berkumpul. Maka berangkatlah ia melanjutkan perjuangan ke Suriah pada 2015.

Namun, Hamidin mengungkapkan harapan itu kosong. Setelah di sana ia menyesal dan merasa tertipu. Bukan hanya karena tidak sesuai harapan, namun banyak hartanya yang habis telah ia keluarkan untuk pemahaman yang salah ini. "Ini hanya salah satu bukti orang ditipu ISIS."

BNPT mencatat setidaknya telah 514 WNI yang tergabung ISIS. Dari jumlah itu, sudah 106 WNI yang dideportasi ke tanah air dan banyak yang mengungkapkan kasus-kasus kekecewaan terhadap ISIS. Salah satunya AMS yang mengaku tertipu atas perjuangan ISIS ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement