Senin 23 Nov 2015 16:14 WIB

'Ancaman Santoso Kibarkan Bendera ISIS di Istana Jangan Diremehkan'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Angga Indrawan
Pasukan TNI melakukan patroli di kawasan yang diperkirakan sebagai tempat latihan teroris di Poso.
Foto: reuters
Pasukan TNI melakukan patroli di kawasan yang diperkirakan sebagai tempat latihan teroris di Poso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat terorisme Taufik Andrie mengatakan ancaman yang diduga kelompok Santoso patut diwaspadai, Meskipun ia menilai ancaman tersebut sulit terwujud secara rasional. 

Sebelumnya, melalui rekaman suara yang disiarkan melalui media sosial, termasuk Facebook, kelompok diduga Santoso mengancam akan menyerang Polda Metro Jaya.

"Mereka yang juga mengancam akan mengibarkan bendera ISIS atau bendera hitam di Istana Negara," katanya, Senin (23/11).

Andrie menambahkan, ancaman tersebut juga menekankan dan mengajak Pemerintah NKRI untuk bertobat. Menurutnya, usai melihat video tersebut, ISIS jelas menilai sistem pemerintahan yang dijalankan Indonesia selama ini salah.

"Kalau  dilihat konteks ancamannya, ini merupakan ancaman biasa yang secara  reguler mereka lakukan. Sebelumnya mereka pernah mengancam melalui video, tak hanya sekali," katanya.

Meski demikian, Andrie meminta ancaman kelompok Santoso tidak boleh diremehkan. Meskipun secara rasional sulit diwujudkan karena mereka konsentrasinya di Poso, bukan berarti mereka tak akan melakukan serangan walau skala kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement