Rabu 02 Jan 2019 17:45 WIB

TNI Siap Bantu Pemburuan Kelompok Ali Kalora

Pengejaran masih mengedepankan unsur kepolisian.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
 Sejumlah personil Brimob yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2017 berjaga di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sejumlah personil Brimob yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2017 berjaga di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengejaran terhadap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora dipimpin kepolisian. Aparat TNI akan ikut memberikan bantuan yang sesuai dengan komando dari pihak kepolisian.

"Tetap bekerja sama. Namun, sekarang masih mengedepankan unsur kepolisian," ujar Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka, Kolonel Mohammad Jaelani, saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (2/1).

Dalam penanganan tersebut, Jaelani menjelaskan, TNI menjadi bantuan kendali operasi atau BKO. Apabila memang dibutuhkan untuk turun langsung bersama dengan Polri, TNI siap membantu sesuai dengan arahan yang diberikan oleh kepolisian nantinya.

"Tergantung polisi, kita kan BKO yang memimpin tetap polisi," jelasnya.

Polri menurunkan dua Satuan Setingkat Peleton (SST) Brimob untuk memburu kelompok teroris MIT Poso pimpinan Ali Kalora. Tindakan itu menyusul penembakan yang dilakukan Ali Kalora dkk terhadap aparat kepolisian yang tengah mengevakuasi korban mutilasi di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.

Puluhan personel Brimob tersebut tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombala Polda Sulawesi Tengah yang bertugas memburu sisa-sisa kelompok teroris Poso yang bersembunyi di pegunungan. Pemimpin lama mereka, Santoso sebelumnya telah tewas ditembak aparat.

"Saat ini Satgas Tinombala Polda Sulteng masih melakukan pengejaran kelompok Ali Kalora dkk," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Selasa (1/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement