REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto mengapresiasi kinerja Satgas Madago Raya yang berhasil melumpuhkan Ali Kalora, pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kapolri menegaskan, Satgas Madago Raya akan tetap memastikan penumpasan sisa dari kelompok terorisme yang berbasis di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebut.
Saat ini, kata Sigit, dari laporan Satgas Madago Raya masih tersisa empat nama daftar pencarian orang (DPO) kelompok MIT. Kata dia, sisa kelompok tersebut, masih harus diburu hidup atau mati, untuk memastikan wilayah Poso, aman dari aksi-aksi terorisme. “Pertahankan kinerja yang sudah baik ini. Lakukan penegakan hukum secara profesional, dan proporsional terhadap target yang tersisa," ujar Sigit, dalam siaran pers resmi yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (28/9).
Jenderal Sigit, dan Marsekal Hadi, menyambangi Poso, di Sulteng. Kunjungan itu, untuk memastikan kondisi prajurit gabungan Polri-TNI yang tergabung dalam Satgas Madago Raya. Satuan tugas tersebut, khusus dibentuk untuk memburu sembilan anggota MIT.
Kelompok tersebut, dilabeli sebagai grup terorisme yang dipimpin oleh Ali Kalora. Pada Sabtu (18/9), Satgas Madago Raya berhasil menembak mati Ali Kalora dalam operasi di Desa Astina, Kecamatan Torue, Parigi Moutong, Sulteng.
Dalam operasi tersebut, tim gabungan Polri-TNI juga menembak mati Jaka Ramadhan, anggota MIT lainnya. Dalam operasi sebelumnya, satu persatu para anggota MIT lainnya juga berhasil ditemukan, namun terpaksa ditembak mati dalam insiden kontak senjata. Kini, tersisa empat anggota MIT yang masih terus diburu. Empat anggota tersisa yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru. Nae alias Galuh alias Mukhlas. Ahmad Gazali, alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
"Tindakan tegas dan terukur telah dilakukan terhadap pemimpin MIT (Ali Kalora). Diharapkan seluruh upaya menjaga keamanan di Poso tetap menjadi prioritas," terang Sigit.
Kapolri, maupun Panglima TNI menambahkan, tetap akan memberikan penghargaan kepada para personel Polri-TNI yang berhasil menumpas sepakterjang kelompok MIT yang selama ini kerap mengganggu, dan melakukan pembunuhan di lingkungan masyarakat.