REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Pelabuhan Tanjung Perak berencana mengevakuasi bangkai Kapal Motor (KM) Wihan Sejahtera, dan merapatkannya ke bangkai kapal Tanto Hari yang juga ada di lokasi itu, Rabu (18/11) siang ini.
"Memang kita rencanakan akan menarik siang ini bersama tim khusus dari segala unsur, dan merapatkannya dengan bangkai Kapal Tanto Hari," ucap Kepala Distrik Navigasi Kelas I Surabaya Nyoman Sukayatdnja di Surabaya.
Ia mengatakan sebelum ditarik dan digeser, tim saat ini masih melakukan studi terlebih dahulu mengenai beberapa potensi yang bisa terjadi saat memulai penarikan kapal.
"Jadwalnya, bangkai KM Wihan Sejahtera akan dirapatkan bersama bangkai Kapal Tanto Hari, dan kita beri tanda untuk mempermudah alur pelayaran. Namun akan diterjunkan penyelam dulu untuk melihat potensi yang akan terjadi," jelasnya.
Sukayatdnja menjelaskan, penyelaman yang dilakukan tim dari anggota KPLP Pangkalan Armada itu akan melihat dulu potensi arus bawah laut, dan menunggu kecepatan arus dibawah 0,2 mil per jam.
"Kemarin, Selasa (17/11) arus bawah laut masih mencapai 0,6 mil per jam, dan itu masih bahaya. Normalnya dilakukan penyelaman apabila arus dibawah 0,2 mil per jam," katanya.
Sementara itu, Kasi Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Gresik Nanang Afandi juga membenarkan adanya rencana penarikan atau penggeseran KM Wihan Sejahtera.
"Kita juga akan menurunkan tim untuk membantu memantau penarikan kapal, dan akan berangkat dari Pelabuhan Gresik," katanya.
KM Wihan Sejahtera yang mempunyai rute Surabaya-Labuan Bajo-Ende dilaporkan mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Teluk Lamong, Tanjung Perak, Surabaya, setelah bertolak dari Terminal Jamrud Perak pukul 08.00 WIB.?
Kapal jenis Roll On-Roll Off (RO-RO) itu dioperasikan PT Trimitra Samudra, dan memiliki panjang dan lebar masing-masing 120.6 meter dan 23.12 meter, dengan berat kapal 9.786 GRT.