REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan semakin tinggi jumlah pasien yang mengantre di rumah sakit menunjukan tingkat kesehatan masyarakat kian memburuk. Oleh sebab itu, ia meminta para dokter untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat agar dapat menjalani hidup sehat.
"Saya ke daerah, pak rumah sakit saya bagus, orang antre dari Subuh sampai sore, seakan-akan dia bisa melayani rakyatnya dengan baik. Saya bilang anda gagal, karena berarti rakyat anda sakit, lingkungan tidak sehat," kata JK dalam acara Muktamar IDI ke-29 dan IIDI ke-20 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/11).
JK mengatakan, pola hidup sehat masyarakat dapat dinilai meningkat apabila pasien di rumah sakit sudah semakin berkurang. "Jangan bangga orang antre di RS. Sebenarnya yang baik itu RS sepi," tambah JK.
Selain itu, menurut JK, seorang dokter yang hebat tidak diukur dari banyaknya pasien yang ditanganinya. Sebab, kondisi tersebut justru menunjukan berkurangnya peran dokter dalam memberikan arahan kepada masyarakat untuk menjalani hidup sehat. "Mungkin salah, dokter tidak mengajari bagaimana hidup sehat, bagaimana dulu program sanitasi, jamban, dokter dikirim ke daerah," kata JK.
Lebih lanjut, dihadapan para dokter, JK juga meminta agar pemerintah dapat mengubah pola pikir masyarakat terkait kesehatan. JK khawatir, saat ini banyak masyarakat yang tak menjaga kesehatannya lantaran pemerintah menanggung biaya pemeriksaan dan pengobatan. "Rakyat kalau anda sakit pemerintah akan tanggung, iitu bahaya, berbahaya dalam arti orang bisa-bisa tidak jaga kesehatannya," kata dia.