Ahad 28 Mar 2021 13:48 WIB

JK: Tangkap Jaringan Pelaku Bom Gereja

Segala aksi teror tidak bisa ditoleransi karena tak dibenarkan ajaran agama manapun

Rep: Meiliza Laveda/ Red: A.Syalaby Ichsan
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) M. Jusuf Kalla, mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dia menyatakan turut berbelasungkawa kepada korban yang tidak berdosa dan menyampaikan rasa simpati bagi keluarga korban. Dia berharap agar pihak berwenang dapat segera menuntaskan kasus tersebut.

“Saya berharap agar aparat keamanan dapat segera mengungkap motif dan menangkap jaringan pelakunya,” kata Jusuf Kalla di kediamannya yang terletak di Jalan Brawijaya No.6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad (28/3).

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu juga menegaskan segala aksi teror tidak bisa ditoleransi. Dalam ajaran agama apa pun, itu tidak dibenarkan. “Kita tidak bisa mentoleransi segala bentuk teror karena dalam agama apa pun tindakan itu tidak dibenarkan,” ujar dia.

Sebelumnya, aksi bom bunuh terjadi terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Ahad (28/3) pagi. Dari ledakan itu, ditemukan potongan tubuh dengan kondisi mengenaskan dan sepeda motor yang dikendarainya. Menurut saksi mata di sekitar lokasi kejadian, terdengar suara ledakan yang keras. Saat ini, kasus sedang ditangani oleh aparat kepolisian. Jalan di sekitar lokasi kejadian ditutup garis polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement