REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar memaparkan, telah mengidentifikasi bebagai peluang usaha dan investasi di daerah perbatasan. Peluang tersebut menurut dia sangat potensial untuk dikembangkan berbagai pihak, termasuk pihak swasta.
"Peluang usaha tersebut meliputi bidang usaha primer, sekunder dan tersier," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di Jakarta, , Selasa (3/11).
Pria lulusan Ekonomi, Universitas Gajayana, Malang tersebut mengatakan, kegiatan usaha primer meliputi pengembangan pertanian dalam arti luas, termasuk pengembangan usaha perkebunan dan peternakan. Selain itu juga di dalamnya, usaha perikanan, kehutanan dan pertambangan.
Kegiatan usaha sekunder, menurut Marwan, meliputi usaha industri rumah rangga dan agro industri. Sementara kegiatan usaha tersier meliputi jasa pelayanan, jasa konstruksi dan jasa lainnya yang potensial dikembangkan di daerah perbatasan.
Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah tersebut berkomitmen mempercepat pembangunan daerah perbatasan melalui program Pengembangan Kawasan Beranda Indonesia (PKBI). Program tersebut adalah upaya mengembangkan dan memberdayakan daerah perbatasan menjadi beranda negara yang berdaulat, berdaya saing dan aman.
"Termasuk mendorong daerah perbatasan menjadi pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan internasional, simpul utama transportasi dengan negara-negara tetangga dan pusat pertumbuhan ekonomi," ujar Marwan.