Selasa 20 Oct 2015 09:01 WIB
Setahun Jokowi-JK

Wawancara Eksklusif Republika dengan Jokowi

Joko Widodo
Foto:
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/10).

Terkait posisi Indonesia di kawasan regional, selama ini ASEAN menjadi pusat perhatian secara ekonomi maupun geopolitik. Bagaimana posisi Indonesia untuk memperkuat posisi Indonesia di kawasan regional dan untuk memperkuat ASEAN?

Kita ini negara besar, 45 persen penduduk ASEAN ada di Indonesia sehingga apa pun pengaruh besar itu ada di kota. Peran itu harus betul-betul bisa kita mainkan betul bagaimana kita sebagai negara besar percaya diri, bisa ikut menyelesaikan masalah-masalah yang ada di kawasan. Menurut saya, stabilitas di kawasan sangat penting sekali.

Selama ini Indonesia selalu menjadi leading sector di ASEAN?

Ya, setiap hal yang ada di regional kita selalu yang ditanyakan kita. Misalnya soal Laut Cina Selatan, semua tanya ke kita. Kita kan politiknya bebas aktif. Yang paling penting bagaimana stabilitas di kawasan baik sehingga pertumbuhan ekonomi bisa baik. Yang paling penting problem seperti itu disampaikan dengan dialog, jangan saling memprovokasi.

Sebentar lagi kita akan memasuki era MEA. Apa keuntungan ekonomi yang diincar Indonesia?

Kemarin saya sudah tugaskan untuk mengidentifikasi produk-produk apa yang kita ini punya daya saing terhadap negara-negara sekitar kita. Banyak sekali ternyata. Tapi, banyak orang yang takut dengan MEA. Tapi saya berbicara dengan kepala negara kepala pemerintahan negara lain, mereka justru yang takut (kepada Indonesia).

Jadi kita ini jangan takut. Orang lain yang takut sama kita, kok kita yang takut. Kita ini besar lho, tapi enggak pede sih. Berarti kita ini harus merasa besar.

Indonesia tertarik masuk TPP (Trans Pacific Partnership)?

Ya itu tadi, produk kita bisa bersaing kok. Barang apa sih yang mereka bisa bersaing dengan kita? Barang apa, saya tanya? Tekstil berani bersaing dengan kita, produk Amerika? Saya belum masuk ke Cina, ya. Siapa yang berani? Beberapa produk tekstil kita bisa bersaing dengan Cina. Eropa apa produk yang mau menyaingi kita? Wong mereka produknya sudah berbeda dengan kita kok.

Ya kalau kita bisa masuk ke sana, ada bebas tarifnya banyak sekali, tarif yang barrier dan nonbarrier itu bisa hilang dan kita bisa masuk semua barang. Perkiraan kita kemarin mungkin bisa ada peningkatan 20-30 persen. Dan itu gueede sekali 20-30 persen itu. Harusnya dari dulu itu diputusin.

Pak Jokowi berani memutuskan kesertaan di TPP ini?

Ya itu tadi, harus dihitung detail. Menurut saya, mungkin hanya satu, dua, tiga produk pertanian kita yang perlu diberi garis bawah.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement