Rabu 14 Oct 2015 09:59 WIB

Ikut Bela Negara, Menhan: Gojek dan Ojek Pangkalan tak Lagi Ribut

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menargetkan mencetak 100 juta kader bela negara dalam 10 tahun ke depan. Menurut dia, program bela negara akan diwajibkan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berumur 50 tahun ke bawah.

Dia menegaskan, bela negara bisa membentuk disiplin pribari yang berimbas disiplin kelompok, hingga sanggup membentuk disiplin nasional.

Ryamizard yakin, kalau masyarakat ikut bela negara maka dipastikan bisa menjalin solidaritas. "Bisa meningkatkan kualitas kebersamaan, mengurangi potensi konflik. Contoh Gojek versus ojek pangkalan, ngapain? Gojek dengan pangkalan sama-sama ojek, dengan adanya (bela negara) ini diharapkan keributan tidak terjadi," katanya di Jakarta, Senin (12/10).

Menurut mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut, keributan antara pengemuda Gojek dan ojek pangkalan terjadi lantaran lunturnya sifat saling mengenal satu sama lain. Dengan diadakannya program bela negara, ia optimistis, kejadian seperti itu tidak akan terulang. Yang terjadi, malahan kedua pihak bisa saling bahu-membahu untuk mendukung satu sama lain.

"Pancasila itu gotong royong, gimana bisa gotong royong kalau Gojek dan ojek pangkalan berkelahi. Ini semua perlu ditata," ujar Ryamizard.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement