Selasa 06 Oct 2015 20:39 WIB

Yohana: Polda Harus Usut Tuntas Kasus Pembunuhan Bocah PNF

Rep: C15/ Red: Bayu Hermawan
Pelajar SD Negeri 05 Pagi Kalideres menabur bunga di makam PNF yang menjadi korban pembunuhan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (5/10).
Foto: Antara/Lucky R.
Pelajar SD Negeri 05 Pagi Kalideres menabur bunga di makam PNF yang menjadi korban pembunuhan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohanna Yambise mendesak Polda Metro Jaya menuntaskan kasus pembunuhan dan kejahatan seksual terhadap PNF (9). Kasus-kasus kekerasan terhadap anak harus bisa diusut tuntas dan ditangkap pelakunya.

Yohanna menilai, kasus PNF merupakan pukulan telak bagi kondisi anak di Indonesia. PNF merupakan salah satu dari sekian banyak kasus kekerasan terhadap anak. Polda Metro Jaya diminta oleh Menteri untuk bisa segera mengungkap pelaku dan menghukum seberat beratnya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, dan hingga saat ini proses penyidikan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat masih terus berjalan dengan pemeriksaan sejumlah saksi," ujarnya Yohanna, Senin (6/10).

"Mereka akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang akan melibatkan juga sub Direktorat Renakta (Remaja, Anak, dan Wanita) di dalamnya," katanya.

Sebagai langkah konkret pencegahan, Yohana mengungkapkan bahwa Kementerian PP dan PA memiliki program Satgas Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat yang menyentuh hingga tingkat RT, RW, dan Desa yang saat ini masih dalam tahap Pilot Project di daerah Rembang, Jawa Tengah, dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ke depan, menurut Yohana, program yang terbukti efektif dalam menekan angka kekerasan terhadap anak tersebut akan diterapkan juga di daerah lainnya di Indonesia.

Selain itu, Yohana juga mengungkapkan bahwa Ia sudah mengirimkan tim yang terdiri dari staf khususnya yang sudah terjun langsung ke lokasi kejadian untuk berkoordinasi secara langsung dengan aparat kepolisian dalam penanganan kasus tersebut.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement