Sabtu 03 Oct 2015 20:11 WIB

Komnas HAM Terus Dampingi Saksi Kasus Salim Kancil

Rep: Ratna Tedjomukti/ Red: Indira Rezkisari
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam solidaritas Surabaya untuk Salim Kancil melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/10).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam solidaritas Surabaya untuk Salim Kancil melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komnasham Manager Nasution mengatakan ada rasa aman yang hilang dari Desa Selok Awar-Awar, Pasirian, Lumajang. Mereka pun terjun ke lapangan untuk mendampingi warga dan para saksi kasus pembunuhan Salim Kancil.

"Konsen kami adalah perlakuan tidak manusiawi, kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Kepala Desa dan dilakukan di rumah negara," ujar dia kepada Republika.co.id, Sabtu (3/10).

Mereka juga berusaha untuk melindungi saksi pembunuhan Salim Kancil agar tidak terlalu takut untuk memberikan keterangan kepada Kepolisian. Mereka juga memiliki hak untuk membuat rekomendasi kepada LPSK jika saksi benar-benar terancam.

Menurutnya setiap warga negara tidak hanya memiliki hak hidup tetapi juga hak rasa aman. Namun hingga saat ini dibawha kendali Polda Jatim penyelidikan belum menemui hambatan.

Hanya saja pihaknya berharap Kepolisian terus menelusuri keterkaitan perusahaan tambang yang berada di wilayah tersebut. Menurut Manager, penyelidikan terlebih dahulu melihat izin pendirian perusahaan tersbeut legal atau tidak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement