REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan memperintahkan jajarannya menyiapkan helikopter untuk membantu evakuasi korban pesawat Trigana Air yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Ahad (16/8).
"Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan pada
kesempatan pertama memerintahkan Danrem 172/PWY Kolonel Inf Sugiono untuk segera mengirimkan helikopter membantu mengevakuasikan para korban pesawat Trigana Air ," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Teguh PR.
Kodam Cenderawasih menyiapkan helikopter Mi 17, Bolco maupun jenis Bell yang akan melaksanakan evakuasi secara cepat pada Senin (17/8).
"Evakuasi itu harus dilakukan pagi, karena hal ini terkait dengan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan penerbangan pada malam hari," katanya.
Danrem 172/PWY Kolonel Inf Sugiono dan timnya akan menyisir melalui udara dari Jayapura pada Senin (17/8) pagi bersama-sama dengan tim dari Basarnas.
"Tim yang dipersiapkan dilengkapi dengan peralatan medis dan peralatan melaksanakan evakuasi terkait dengan kondisi medan yang curam," katanya.
Teguh menjelaskan tim evakuasi darat sejak sore tadi sudah bergerak dari Oksibil ke lokasi hilang kontak dengan mengerahkan anggota TNI dari Kodim, Koramil dan Pos TNI di Oksibil bersama Polres dan Tim SAR.
"Sedangkan tim evakuasai dari udara akan bergerak besok pagi dipimpin Danrem 172/PWY Kol Inf Sugiono dengan menggunakan helikopter Mi 17 dari Jayapura," kata Letkol Inf Teguh PR.
Pesawat Trigana Air dilaporkan hilang kontak dan diduga menabrak gunung Tangok, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Ahad (16/8).