REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir, mengatakan akan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek).
Ia menjelaskan, personel TNI akan mendapatkan tugas untuk memberikan materi tentang bela negara, pengenalan wawasan kebangsaan.
"Bukan memberikan materi kemiliteran," ujarnya di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis, (6/8).
Menurutnya kegiatan itu akan menjadi salah satu program mereka dalam meningkatkan rasa nasionalisme pada mahasiswa. Ia juga menegaskan, hal ini menjadi pengetahuan dan bekal dari terjangan dunia globalisasi mereka juga nantinya.
Selain itu, ia juga menegaskan, materi kebangsaan ini memang diharuskan untuk diberikan sesuai dengan aturan Ospek yang berlaku.
Nasir melanjutkan, konsep kegiatan ini pihak kampus nantinya akan diarahkan bekerja sama dengan TNI untuk memberikan ceramah dan dialog bersama dengan mahasiswa.
Bahkan, katanya, kegiatan outbond kemungkinan besar terjadi. Dengan demikian, lanjut dia, kegiatan akan lebih aman dan terkontrol.
Mengenai pelibatan TNI, Nasir menilai lembaga ini jelas mampu memberikan wawasan kebangsaan kepada para mahasiswa. Untuk itu, ia mengaku telah bertemu dengan Panglima TNI Juntuk membicarakan hal tersebut.
Dia juga berharap dengan adanya muatan ini Ospek jauh dari kegiatan perpeloncoan. Seperti diketahui, kegiatan Ospek merupakan acara yang perlu dilakukan seluruh universitas yang ada di Indonesia.
Kegiatan ini biasa dilakukan oleh para mahasiswa angkatan baru. Dengan kegiatan ini, mereka bisa mendapatkan informasi dan mengenal kampus barunya dengan baik.