Kamis 30 Jul 2015 15:34 WIB
Engeline Tewas

Praperadilan Ditolak, Agus Minta Ibu Angkat Engeline Berhenti Berbohong

Rep: C32/ Red: Bayu Hermawan
Doa bersama untuk Engeline di Bundaran, HI, Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Doa bersama untuk Engeline di Bundaran, HI, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka kasus pembunuhan Engeline, Agustinus Tai Hamdamai menitipkan pesan untuk Margriet Christina Megawe, tersangka lain sekaligus ibu angkat dari bocah malang itu.

Pengacara Agus, Haposan Sihombing mengatakan pesan itu dititipkan kepadanya, saat ia menemui kliennya di Polda Bali.

Haposan melanjutkan, pesan tersebut disampaikan menanggapi ditolaknya praperadilan Margriet oleh Pengadilan Negeri Denpasar.

"Dia (Agus) bilang terima kasih untuk semuanya, cuma satu pesan saya kalau bisa Margriet itu harus menyampaikan kebenarannya. Begitu Agus bilang," katanya kepada ROL, Kamis (30/7).

Selain itu, lanjut dia, Agus meminta Margriet untuk tidak menutup-nutupi apa yang terjadi. Hal tersebut ia ungkapkan terkait kasus pembunuhan anak angkatnya, Engeline Margriet Megawe yang berumur delapan tahun. Menurutnya tersangka Agus juga mengungkapkan rasa sayangnya dengan Engeline.

"Engeline kan sudah tidak ada, dia selalu panggil saya mas Agus dan saya juga sangat sayang dengan dia pak. Begitu yang diungkapkan Agus," ujarnya.

Untuk itu, Agus menyatakan kesiapannya untuk menjalani proses hukum mengenai pembunuhan tersebut kepada pengacaranya. Haposan juga menjelaskan ia siap bersikap kooperatif agar pembunuhan tersebut terungkap tuntas.

Sebelumnya, Engeline dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015 namun ia ternyata ditemukan dikubur di pekarangan belakang rumah ibu angkatnya pada 10 Juni 2015. Setelah ada penyidikan oleh polisi dinyatakan Engeline sudah dibunuh sejak ia dilaporkan hilang.

Pada awal penyidikan, tersangka Agus mengaku yang sudah memperkosa dan membunuh Engeline. Namun pernyataan tersebut ia rubah karena diancam oleh Margriet dan menurutnya yang membunuh Engeline adalah Margriet sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement