Selasa 28 Jul 2015 10:23 WIB

Oknum Brimob Pukuli Pacarnya karena tak Mau Makan Nasi Bungkus

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Ilham
Kekerasan Seksual (ilustrasi)
Foto: STRAITS TIMES
Kekerasan Seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Seorang oknun anggota Satuan Brimob Polda Banten, Brigpol AH tega memukuli kekasihnya Siti Maryani (19) hanya karena Siti tidak ingin makan nasi bungkus. Siti yang meupakan warga Kampung Batu Nolong, Lebak, Banten mengaku sudah tiga kali mendapat perlakuan kasar pacarnya.

Menurut korban, perlakuan kasar terakhir yang didapatnya dilakukan di kamar kontrakan milik AH yang berada diwilayah Taktakan, Kota Serang pada hari Minggu 26 Juli 2015.

"Perlakuan kasarnya sudah tiga kali, ini yang terkahir, cuma gara-gara dia beliin makanan, tapi saya nggak makan karena masih kenyang, mungkin karena dia tersinggung, saya ditampar dan ditonjok di bagian wajah sini," kata Siti Maryani sambil menunjuk bagian mukanya yang memar, saat dirinya melaporkan kasus penganiayaan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Banten, Senin (27/7)

Akibatnya, wajah wanita yang bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) ini mengalami luka memar dibagian pelipis mata sebelah kiri dan kanan, serta kuping sebelah kiri. Korban mengaku pendengarannya terganggu karena pukulan itu.

"Saya sempat diantar ke rumah sakit (RS Drajat Prawiranegara Serang) sama dia, tapi saya ditinggal, terus saya hubungi keluarga untuk menjemput di rumah sakit," jelas wanita yang mengaku sudah menjalin hubungan dengan AH selama hampir satu tahun.

Tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, ayah Maryani, Siri Muhdi (39) meminta kepada pihak kepolisian agar meproses secara hukum. "Saya tidak terima, saya ingin kasus ini diproses secara hukum, dan saya sudah lapor, surat lapornnya juga sudah ada dengan nomor TBL/172/VII/2015/SPKT III," katanya saat mendampingi putrinya di Mapolda Banten.

Ia juga sudah melakukan visum untuk menjadi barang bukti penganiayaan yang dilakukan AH kepada anaknya di Rumah Sakit. Muhdi berharap kasus ini diproses dengan cepat sehingga tidak ada lagi korban selanjutnya akibat kekerasan yang dilakukan oknum polisi.

"Ini emang sudah sering. Sudah tiga kali, sudah pernah melapor juga sebelumnya tapi saya tarik lagi laporannya, dia sudah minta maaf dan tidak akan mengulanginya kembali," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement