REPUBLIKA.CO.ID, LEBONG -- Ratusan warga Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, Bengkulu, mengamuk setelah warga setempat tewas ditembak oknum brimob penjaga kebun buah pada Jumat (27/12) sore.
Komandan Kodim 0409 Rejanglebong Letkol Kav Sugi Mulyanto, didampingi Pasi Intel, Lettu Inf Kenedi, di Lebong, Jumat, mengatakan, warga daerah itu mengamuk setelah oknum brimob penjaga kebun buah jeruk milik pengusaha bernama Selvi, menembak hingga tewas Doni bin Amri (20 tahun) warga desa Rimbo Pengadang, Kecamatan Rimbo Pengadang yang ketahuan mencuri buah jeruk.
Ratusan warga ini mendatangi lokasi perkebunan buah jeruk tersebut setelah mengetahui warga desa mereka tewas ditembak oknum brimob yang menjaga kebun buah lantaran ketahuan mencuri jeruk. Massa selain merusak sejumlah fasilitas pendukung perkebunan juga membakar dua pondok dan satu unit mobil milik sang pengusaha, beruntung saat massa datang pemilik kebun dan penjaganya sudah lari sehingga tidak menjadi korban.
Korban tewas ini kata dia, menurut pihak pengusaha telah dua kali melakukan pencurian buah jeruk, yang pertama kali terjadi pada 25 November 2013 lalu, korban ditangkap dan dipukuli satpam perkebunan kemudian berhasil diselesaikan secara kekeluarga setelah difasilitasi pihak Koramil Lebong.
Aksi kedua terjadi Jumat (27/12) yang pada kejadian ini korban tewas setelah ditembak petugas dari bagian belakang kepala dan proyektilnya bersarang ditempurung kepala, selain itu korban juga mengalami luka memar dibagian muka.
Hingga Jumat malam, tambah dia, kondisi dilapangan sudah berangsur kondusif setelah pihak Kodim 0409 Rejanglebong menurunkan dua peleton anggota TNI, massa sudah membubarkan diri. Sedangkan korban akan dibawa petugas TNI ke RSUD Curup guna diautopsi dan mengangkat proyektil yang bersarang ditempurung kepala.
"Kondisi di lapangan mulai kondusif, saat ini petugas sedang membawa korban ke rumah sakit guna diautopsi dan pengangkatan proyektil yang bersarang dikepala, dan kasus ini akan dilakukan pengusutan lebih lanjut oleh pihak kepolisian," katanya.