Rabu 22 Jul 2015 04:45 WIB

Perpecahan Tolikara, Ruhut: Jangan Pojokkan Warga Papua

Rep: c23/ Red: Bilal Ramadhan
Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Tolikara, yang dibakar massa.
Foto: Twitter
Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Tolikara, yang dibakar massa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul mengaku khawatir terhadap perpecahan yang terjadi di Tolikara. Menurutnya, memang ada pihak-pihak yang sengaja memprovokasi agar Papua lepas dari Indonesia.

Ruhut mengungkapkan pasca terjadinya pembakaran masjid dan sejumlah kios di Tolikara, banyak pemberitaan media yang menyudutkan warga Papua.  "Jangan pojokkan warga Papua. Jangan sampai kita menari di atas gendang orang lain. Banyak orang asing yang ingin Papua lepas," tuturnya pada Republika, Selasa (21/7).

Karena itu, dia berharap semua pihak, termasuk anggota dewan, yang belum mengetahui kasus itu secara jernih dan lengkap, tidak perlu berkomentar. "Jangan mendramatisir, provokator bertebaran dimana-mana.

Biar Kapolri yang bertugas," jelas Ruhut.

Sebelumnya, aksi penyerangan terjadi saat umat Muslim melakukan Salat Idul Fitri di Tolikara. Tiba-tiba datang sekelompok orang yang berteriak-teriak dan disusul lemparan batu serta pembakaran bangunan.

Sekitar 70 bangunan termasuk masjid terbakar dalam insiden tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement