REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan bertolak ke Papua, Senin (20/7). Di tanah Papua, Mensos menjadwalkan untuk mengunjungi Kabupaten Tolikara untuk meninjau dampak sosial yang ditimbulkan pascakonflik berbau SARA Jumat (17/7) lalu. Selain ke Tolikara, Mensos juga berencana mendatangi Kabupaten Lanny Jaya yang tengah dilanda hujan salju.
Terkait kunjungannya ke Tolikara, Khofifah menyampaikan, Kementerian Sosial membawa misi untuk meredakan dampak sosial yang timbul pascakonflik perayaan Idul Fitri lalu. Dalam prosedur penanganan Kementerian Sosial, menurut dia, kejadian yang terjadi di Tolikara termasuk dalam kategori bencana sosial. Jenis bencana tersebut, Khofifah menjelaskan, di bawah penanganan Direktorat Bencana Sosial.
“Yang terlapor ke saya hingga tadi malam, ada 38 rumah terbakar, ada warga yang masih di pengungsian. Tugas kami, bagaimana menyapa mereka yang di pengungsian dan bagaimana mencari solusi atas rumah yang terbakar,” ujar Khofifah, dijumpai saat mengelar ramah-tamah Lebaran (open house) di kediamannya di Surabaya, Ahad (20/7)
Menurut Khofifah, Kemensos memiliki prosedur operasional baku terkait penanganan jenis bencana sosial, termasuk bentuk bantuan yang diberikan. “Yang pasti, fokus kami ke pengungsi dan rumah yang terbakar. Kalau ruko yang terbakar, itu tidak menjadi fokus,” ujar dia.
Sementara terkait bencana alam di Lanny Jaya, Khofifah menjelaskan, hujan salju yang terjadi merupakan siklus tahunan. Hujan salju, menurut dia, bisa mengakibatkan tanaman membusuk dan menyebabkan gagal panen. “ Kalau gagal panen, tidak diintervensi dengan stok logistik yang cukup, ini akan berakibat pada potensi kelaparan,” kata dia.
Khofifah melaporkan, Jumat (17/7) lalu tim Kemensos sudah naik ke Lanny Jaya dari Timika, sementara tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertoak dari Wamena.