Sabtu 18 Jul 2015 13:06 WIB

Presiden Jokowi 'Napak Tilas' Saat Jadi Wali Kota Solo

Presiden Jokowi menjalankan tugasnya disela-sela kesibukannya mengikuti prosesi pernikahan Gibran, putra sulungnya, di kediamannya di Solo, Rabu (10/6).
Foto: Setkab
Presiden Jokowi menjalankan tugasnya disela-sela kesibukannya mengikuti prosesi pernikahan Gibran, putra sulungnya, di kediamannya di Solo, Rabu (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama istrinya Iriana, berkunjung ke kampung halaman di Solo pada hari kedua Idul Fitri, Sabtu (18/7). Presiden Jokowi menyempatkan diri mengunjungi Pasar Klitikan Notoharjo, Solo.

Kedatangan Presiden Jokowi dan ibu negara mendapat sambutan meriah dari warga kota. Di Pasar Klitikan, Jokowi juga membagikan sembako dan buku tulis kepada warga.

Presiden setelah memberikan sembako secara simbolis itu yang didampingi oleh Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (Rudy) terus berjabat tangan satu persatu kepada warga yang antri akan menerima pembagian sembako dan buku.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan pemberian sembako ini dari Presiden Joko Widodo dan bukan dari Pemerintah Kota Surakarta.

Ia mengatakan pembagian sembako dipilih di Pasar Klitikan Notoharjo, ini dimaksudkan untuk "napak tilas" dalam menangani pedagang kaki lima (PKL) ketika Presiden Joko Widodo menjabat sebagai wali kota Surakarta.

Dikatakan dengan contoh seperti ini Presiden berharap untuk kepala-kepala daerah lainnya bisa mencontoh di Solo dalam melakukan penanganan PKL tidak terus digusur semena-mena.

"PKL itu juga memberikan manfaat ekonomi yang besar kepada masyarakat maka juga harus diperhatikan secara manusiawi tidak sembarang digusur dalam penataannya," katanya.

Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Pemkot Surakarta Subagio, mengatakan Pasar Klitikan Notoharjo dibangun oleh masa Pemerintahan wali kota Joko Widodo dan diresmikan tanggal 23 Juli 2006.

Ia mengatakan Pasar Klitikan Notoharjo dibangun waktu itu menghabiskan dana sekitar Rp9 miliar terdiri atas 1.018 kios, yang menampung PKL dari Perembatan Banjarsari dan daerah lainnya.

Penataan PKL sampai sekarang masih terus dilakukan dan masih ada sekitar 1.500 PKL yang belum ditata dan ini sebagian besar pedagang makanan. Untuk jumlah PKL secara keseluruhan ada 5.000 PKL yang tersebar diberbagai tempat.

Subagio mengatakan Pasar Klitikan Notoharjo yang srebagian besar dari PKL itu sekarang setiap tahun mampu memberikan sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp600 juta.

Presiden beserta Ibu Iriana Joko Widodo setelah acara memberikan 2.000 paket sembako kepada masyarakat di Solo, terus dilanjutkan kunjungan ke Giriroto, Kabupaten Boyolali juga akan memberikan 1.000 paket sembako kepada warga disana.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement