Selasa 14 Jul 2015 13:55 WIB

Ahok: Pendatang Jakarta Kebanyakan Pelajar dan Pekerja

Rep: c11/ Red: Angga Indrawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meyakinkan sejumlah pendatang dari luar daerah menuju Jakarta kebanyakan mereka yang bersekolah maupun bekerja. Basuki sudah mengantisipasi agar pendatang tidak tinggal di pemukiman liar.

"Kita sudah perkirakan 60-70 ribu yang akan balik datang. Sekarang Jakarta sebetulnya makin kosong kok, yang dateng orang-orang yang mau sekolah, punya kerjaan," kata Ahok sapaan akrab Basuki usai melepas 2.500 peserta mudik gratis di parkir timur Senayan, Jakarta, Selasa (14/7).

Ahok juga sudah memberikan instruksi selama bulan puasa sampai lebaran rumah-rumah yang tinggal di pinggiran sungai, waduk dan lainnya akan dibongkar. Kemudian, pemudik yang kembali datang tidak akan kembali ke tempat tersebut. Begitu juga dengan para pendatang yang baru tiba di Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah menyediakan beberapa rumah susun.

"Kita sudah bilang Pak Wali Kota, kos-kosan yang di pinggir sungai, waduk, kita akan bongkar. Puasa sampai lebaran kita sikat. Semua kita sikat, balik lagi gak bisa nyewa lagi tuh," ujar Basuki.

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, pada 2015 proyeksi perhitungan naik sebesar 3%. Pertambahan mencapai 2.056 jiwa dari jumlah pendatang baru ke Jakarta pada tahun 2014.

Adapun pada 2014 arus mudik mencapai 3.616.744 jiwa, sedangkan arus balik sebanyak 3.685.281 jiwa dan pendatang baru 68.537 jiwa. Basuki mengatakan Jakarta terbuka untuk para pendatang baru. Akan tetapi pandatang diwajibkan untuk memiliki keahlian untuk tinggal di Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement