Senin 06 Jul 2015 20:25 WIB

Dikabarkan Masuk Kabinet, PAN tak Mau Berspekulasi

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
(dari kiri) Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Sutrisno Bachir, Ketua Umum Terpilih PAN Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengangkat tangan bersama usai penutupan Kongres IV PAN di Nusa Dua, Bali, Senin (2/3).  (Rep
(dari kiri) Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Sutrisno Bachir, Ketua Umum Terpilih PAN Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengangkat tangan bersama usai penutupan Kongres IV PAN di Nusa Dua, Bali, Senin (2/3). (Rep

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Presiden memastikan akan ada perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, soal siapa yang akan diganti dan kapan reshuffle dilakukan masih dirahasiakan Jokowi.

Dua partai politik dikabarkan akan dirangkul oleh Jokowi untuk masuk Kabinet Kerja. Demokrat sudah menegaskan sebagai partai penyeimbang dari pemerintah. Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) tidak memermasalahkan berada di dalam atau di luar dari pemerintahan.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menegaskan, berada di dalam atau di luar pemerintahan bagi PAN sama terhormatnya. Saat ini, posisi PAN memang berada di luar pemerintahan. "Kita mendukung pemerintahan kalau programnya bagus, kalau tidak, kita ingatkan dan kritisi," kata Zulkifli pada Republika di kantor DPP PAN, Senin (6/7).

Menanggapi kabar soal kemungkinan Partai berlambang matahari bersinar itu masuk dalam Kabinet Kerja, Zulkifli tak mau berspekulasi. Hal itu dibicarakan setelah benar-benar ada ajakan resmi dari Jokowi. "Kalau nanti diajak bagaimana, jangan pakai kalau, kita tunggu saja nanti," kata Zulkifli.

Ketua MPR itu menegaskan, saat ini PAN tidak ingin berandai-andai soal kemungkinan masuk kabinet. Namun, jika sudah ada ajakan resmi dari Presiden, PAN baru akan bersikap secara resmi. Ditanya soal kesiapan PAN untuk menyiapkan kader jika ada ajakan resmi, Zulkifli enggan berkomentar. "Nanti, kita tunggu saja," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement