REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan terdapat oknum yang menghambat perombakan jajaran eksekutif, dalam menyeleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS) eselon satu dan dua.
"Kalau saya suudzon, saya mengatakan bahwa mereka itu sengaja mainin mundurin. Jadi masih ada kelompok orang-orang yang masih membela temen-temennya," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Kamis (11/6).
Pada Juni, Ahok memang berencana mengganti beberapa PNS, adapun untuk eselon satu sendiri setingkat dengan Deputi, sedangkan eselon dua setingkat dengan Kepala Dinas. Menurut Ahok, sekelompok orang dianggap menghambat reformasi di dalam pemerintahannya.
"Ada sekelompok orang yang melihat reformasi yang kita lakukan ini menguntungkan yang rajin, yang jujur. Yang nggak rajin kan akan terus berusaha agar yang bagus ini berhenti," ujar Basuki.
Sebelumnya Ahok juga meminta eselon satu dan dua untuk merombak jajaran di bawahnya yakni eselon tiga dan empat pada Mei lalu. Kemudian, apabila telah dirombak Dinas terkait masih bermasalah, maka eselon dua lah yang akan diganti.
"Kan saya kasih kesempatan, pecat saja eselon tiga, empat anda kalau mereka nggak beres. Kalau anda nggak mau pecat eselon tiga, empat anda, berarti anda dipecat. Kira-kira gitu patokannya," kata mantan politisi Gerindra ini.