REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Literasi bagi anak-anak khususnya anak usia dini dinilai sangat dibutuhkan guna menambah wawasan dan pengetahuannya. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mengatakan literasi tak hanya berfokus pada kemampuan membaca dan menulis anak, melainkan untuk membentuk keterampilan berpikir kritis, kemampuan komunikasi yang baik, daya imajinasi yang kreatif, serta kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan.
"Kalau mereka diajarkan dari awal dengan hal-hal untuk mengenal dunia, dengan membaca, melihat gambar, bercerita, dan sebagainya, termasuk menyanyi, menurut saya ini menjadi modal sosial yang luar biasa tumbuh di kemudian hari bagi anak-anak itu,” katanya usai membacakan cerita untuk anak-anak saat menghadiri Hari Literasi Nasional di Happy Hope International Preschool, Jakarta Selatan.
Tak hanya dengan membaca, bila anak-anak dikenalkan dengan agama, pendidikan, pengetahuan, termasuk mempelajari bahasa asing, hal ini juga dapat menjadi modal baik bagi anak-anak. Dia pun mendukung peningkatan literasi di ibu kota. Salah satu upayanya untuk meningkatkan minat belajar anak-anak adalah dengan membuka perpustakaan selama 24 jam.
“Pemerintah Provinsi Jakarta terus mendorong peningkatan literasi di segala jenjang umur, mulai dari anak usia dini hingga usia dewasa karena kami menilai literasi erat kaitannya dengan pondasi pembangunan manusia. Beberapa program seperti pembukaan perpustakaan 24 jam dan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus terus kami galakkan,” kata Pramono.
Selain itu, Pemprov DKI juga membuka taman 24 jam dengan harapan anak-anak juga dapat belajar sambil bermain di ruang terbuka. Pemprov juga sedang menggagas agar Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) juga dapat sampai jenjang S2 dan S3.
Bahkan, Pramono ingin nantinya KJMU dapat memberikan beasiswa hingga luar negeri sehingga membuka kesempatan bagi anak-anak Jakarta. Dengan berbagai program ini, dia berharap anak-anak Jakarta kelak bisa menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Hadir sejak 2021 sebagai lembaga pendidikan berbasis Islam, Batas Group menghadirkan pendidikan berbasis fitrah keimanan Islam untuk membina generasi emas sebagai pemimpin di masa depan. CEO dan Founder Batas Group, Issyarah Feah, mengatakan literasi adalah jembatan yang menghubungkan anak dengan dunia dan kehidupannya.
"Dengan ekosistem pembelajaran berbasis fitrah dan berstandar internasional, literasi tidak dimaknai sebatas keterampilan akademis, tetapi juga sebagai kemampuan memahami, memaknai, mengamalkan serta mengkorelasikan pengalaman dengan ilmu
pengetahuan," ujarnya.