Kamis 11 Jun 2015 16:11 WIB

Merica Diduga Palsu Dilaporkan Beredar di Cilacap

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Merica
Merica

REPUBLIKA.CO.ID,  CILACAP -- Kabar mengenai peredaran merica diduga palsu tidak hanya datang dari Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Baru baru ini, pedagang pasar di wilayah Cilacap juga mengaku mendapati merica oplosan campuran merica asli dan palsu.

Berdasarkan laporan pada petugas Polres Cilacap, pedagang mengaku telah membeli merica palsu yang telah dioplos dengan merica asli dari seorang sales  yang berdagang secara keliling dari satu pedagang ke pedagang lain di pasar tradisional dengan menggunakan mobil.

''Kita sudah mendapatkan barang bukti dari pelapor berupa merica palsu yang dioplos dengan merica asli sebanyak 1 kg. Tapi mengenai bahan apa yang digunakan untuk membuat merica palsu, kita masih sedang meminta instansi terkait untuk melakukan pengujian,'' kata Kapolres Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya, Rabu (11/6).

Menurutnya, pedagang yang merasa telah tertipu oleh sales (pedagang) merica palsu tersebut, bernama Darojat (37), warga  Desa Tritih Wetan Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap yang sehari-hari berdagang kebutuhan pokok masyarakat di pasar Saliwangi Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara.

Dia mengaku, pada Rabu (9/6) didatangi seorang sales yang menawarkan merica dengan harga murah.

Saat itu, sales tersebut menawarkan merica yang dijualnya dengan harga Rp 185 ribu. Padahal harga merica asli saat ini, mencapai Rp 205 ribu per kg.

''Saat menawarkan barang yang dijualnya, sales tersebut juga sempat memperlihatkan merica yang asli. Namun setelah korbannya tertarik dan berniat membeli, maka barang yang diberikan merica asli yang sudah dioplos dengan merica palsu,'' jelasnya.

Kapolres menyebutkan, korban tidak mengecek merica yang dia terima, karena merica tersebut sudah dibungkus dalam beberapa kemasan plastik.

Setelah sales tersebut pergi, korban yang kemudian membuka kemasan plastik untuk dijual lagi dalam bentuk eceran, melihat keanehan dari merica yang dibelinya. ''Dari 1 kg merica yang dibeli, hanya 30 persen yang memang benar-benar merica. Sedangkan lainnya merupakan merica palsu,'' katanya.

Merica palsu yang dibeli Darojat tersebut tersebut, antara lain tidak memiliki serat kulit,  berwarna putih, dan bila dipecah terasa keras.

''Tapi kita masih meneliti bahan yang digunakan untuk membuat merica palsu tersebut. Apakah terbuat tepung pati seperti yang ditemukan di Banjarnegara, atau terbuat dari bahan berbahaya seperti gypsum atau semen,'' jelasnya.

Terkait termuan ini, Kapolres menghimbau masyarakat, baik dari kalangan pedagang maupun ibu-ibu rumah tangga, agar berhati-hati bila menjumpai sales yang menawarkan barang dengan harga di bawah pasaran perlu waspada.

''Biasanya cara menjual barang dengan harga murah menjadi modus menjual barang yang berupa hasil kejahatan. Kalau menemukan sales seperti ini, catat identitas sales tersebut dan segera laporkan pada polisi terdekat,'' katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement