REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR-- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembesi mengaku kecewa dengan perlakuan keluarga Angeline yang tidak menghiraukan kedatangan dirinya sebagai bentuk kepedulian negara terhadap hilangnya bocah itu.
"Saya kecewa, dan saya juga menaruh curiga kepada ibu itu," kata Yohana saat ditemui di depan kediaman Margareta, ibu angkat Angeline di Jalan Sedap Malam Denpasar, Sabtu (6/6).
Ia mempertanyakan keberadaan Margareta dan keluarga lainnya yang malah tidak ada meskipun sebelumnya Yohana mengaku telah menghubungi pihak keluarga terkait kedatangannya. Untuk itu ia meminta pihak kepolisian untuk menahan Margareta guna kepentingan penyidikan lebih lanjut.
"Seharusnya anaknya hilang, ibu itu (Margareta) ada di rumah. Saya minta kepada pihak kepolisian agar mereka ditahan," tegasnya.
Selama sekitar 30 menit berada di kediaman Margareta, Yohana yang saat itu didampingi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mengaku heran dengan kondisi rumah itu yang bau tak sedap karena penuh dengan kotoran ayam dan anjing. "Mana ada orang yang betah tinggal di sini kecuali dia sinting," ucapnya.
Dia mengatakan, bocah malang itu harus segera ditemukan, apapun yang terjadi. "Dia sudah tahu kalau kami mau kesini, semalam kita sudah memberitahukan kepada dia. Tapi kenapa dia malah pergi, kami kesini ingin segera menemukan Angeline," ujar menteri asal Papua itu.
Sebelumnya pada Jumat (5/6) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi juga bertandang ke kediaman Angeline namun ia gagal bertemu pihak keluarga. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum menemukan titik terang keberadaan Angeline yang sudah menghilang sekitar tiga pekan sejak Sabtu (16/5).