Selasa 26 May 2015 14:58 WIB

Muladi: Islah Dua Kubu Golkar Jangan Hanya Sementara

Rep: c82/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketua Majelis Hakim Mahkamah Partai Golkar Muladi memimpin jalannya sidang Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/2). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Majelis Hakim Mahkamah Partai Golkar Muladi memimpin jalannya sidang Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sepakat untuk islah sementara demi menyongsong tahapan Pilkada serentak yang akan segera dimulai. Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi berharap islah tersebut tidak hanya bersifat sementara.

"Islah ini jangan sementara tapi harus difollow up terus karena Pilkada itu hanya sebagai pemicu saja. Kalau bisa islah kenapa tidak islah saja," kata Muladi di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/5).

Muladi mengatakan, model islah sementara yang saat ini digunakan kedua kubu membutuhkan suatu platform yang baik dan harus mendapat persetujuan dari KPU. Bahkan, lanjutnya, jika jalan tersebut berhasil, tidak menutup kemungkinan PPP yang juga sedang dilanda dualisme akan mengikuti langkah yang sama.

Ia pun berharap, kedua kubu dapat segera memikirkan langkah yang lebih besar dibanding islah sementara. "Lalu yang penting dibicarakan yaitu islah selanjutnya bagaimana. Egoisme pribadi dilhilangkan lah. Pikirkan yang terbaik bagaimana. Golkar itu partai besar," ujarnya.

Muladi pun tidak menampik saat ditanya, kemungkinan islah sebenarnya jika Golkar menang dalam Pilkada serentak. "Pasti itu (kemenangan) jadi pemicu yang luar biasa," kata Muladi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement