Kamis 14 May 2015 22:11 WIB

Depresi, Mantan TKW Dikurung di Bekas Kandang Ayam

Rep: Lilis Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Calon TKW Indonesia dalam penampungan, ilustrasi
Foto: Wordpress
Calon TKW Indonesia dalam penampungan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Malang benar nasib Uning Priyanti (35), seorang mantan tenaga kerja wanita (TKW) yang pernah bekerja di Arab Saudi.

Akibat depresi setelah dianiaya majikan di Arab Saudi, dia dikurung selama sepuluh tahun oleh keluarganya di sebuah ruangan bekas kandang ayam di rumahnya di Blok Gopala, RT 01/01, Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu.

 

Langkah keluarga itu diambil karena Uning mengalami gangguan kejiwaan dan kerap melukai dirinya sendiri dan orang lain. Dia pun sering merusak benda-benda yang ada di sekitanya, termasuk memecahkan kaca jendela rumah sejumlah tetangganya.

 

Nenek Uning, Junainah (85) menuturkan, kondisi memilukan yang dialami cucunya itu bermula ketika Uning pergi ke Arab Saudi menjadi TKW pada 2004. Tujuannya, tak lain untuk membantu perekonomian keluarga. Apalagi, Uning anak pertama dari enam bersaudara. Setelah kedua orang tuanya bercerai, dia dan adik-adiknya diasuh oleh Junainah.

 

"Uning hanya bekerja di Arab selama empat bulan," tutur Junainah, Kamis (14/5).

 

Salah seorang adik Uning, Tato suparto (30 tahun) mengatakan, setelah berada di rumah, Uning sering mengamuk tanpa ada sebab dan alasan. Diduga, kelakuannya itu akibat depresi berat setelah menerima banyak penyiksaan yang dilakukan majikannya di Arab Saudi.

 

"Penyakit Uning kerap kambuh saat dia mengingat kejadian waktu menjadi TKW. Persoalan itu diketahui saat Uning sedang sadar dan bercerita," kata Tato.

 

Pihak keluarga sebenarnya sudah berusaha memberikan pengobatan pada Uning, baik medis maupun alternatif. Bahkan, nenek Uning, Junainah, sampai rela menghabiskan seluruh harta bendanya dan menjual sawahnya demi kesembuhan Uning.

 

"Uang habis, sawah habis. Tapi tidak apa-apa, ikhlas ridho demi kesembuhan Uning," tutur Junainah.

 

Pengorbanan Junainah tak sia-sia. Masih pada 2004, Uning akhirnya kembali normal dan bertemu seorang pria yang kemudian menjadi suaminya. Namun sayang, hal itu hanya berlangsung sekitar lima bulan. Uning kemudian mengetahui bahwa suaminya sudah beristri lebih dari satu.

Merasa dikhianati, Uning pun kembali teringat dengan masa lalunya yang pernah diperlakukan dengan buruk oleh majikannya di Arab Saudi. Depresi yang dialami Uning kembali kambuh bahkan lebih parah. Dia sering mengamuk, melukai orang lain, dan merusak rumah tetangga-tetangganya.

 

Khawatir dengan keselamatan diri Uning dan orang lain, pihak keluarga pun sepakat mengurungnya di sebuah ruangan tak layak huni sejak sepuluh tahun terakhir. Hanya ranjang tanpa kasur dan bantal yang menjadi temannya.

 

Salah seorang paman Uning, Toiskandar, menambahkan, selama bertahun-tahun, belum pernah ada perhatian dari pemerintah daerah, baik dari tingkat desa, kecamatan, maupun dari Pemkab Indramayu. Padahal, pihak keluaga sangat berharap ada bantuan untuk membawa Uning ke rumah sakit jiwa.

 

"Kami berharap Uning bisa sembuh," tandas Toiskandar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement