REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz mengatakan rencana pembangunan gedung baru DPR untuk mendukung kinerja adalah alasan klise. Sebab ICW melihat kinerja anggota dewan saat ini masih jauh dari kategori memuaskan.
Menurutnya, gedung baru bukanlah bagian yang akan meningkatkan produktivitas mereka. Ia menilai wacana ini sangat kontraproduktif dan cara berpikir DPR yang salah.
"Gedung baru itu bukan bagian yang mendukung kinerja mereka, kok malah minta gitu. Menurut saya ini gagal paham cara berpikir DPR yang seperti itu," katanya saat dihubungi ROL, Senin (27/4).
Donal juga menyebutkan selama ini anggota legislatif RI bisa dikatakan belum bekerja untuk rakyat baik secara pribadi ataupun partai dan komisi. Belum ada produk legislasi yang pro terhadap rakyat Indonesia.
"Bisa dikatakan kerja DPR lebih banyak mengurus konflik internal partai," ucapnya.
Pembangunan ini, ujarnya, tidak meiliki urgensi apapun. Belum lagi masih banyak seharusnya kebijakan-kebijakan lain yang bisa dilakukan untuk rakyat. Melihat kinerja DPR yang seperti ini tidak sepantasnya mereka meminta gedung baru.
Apalagi potensi penyelewengan dana dinilainya sangat besar. Oleh karena itu patut dicek apakah rencana ini sudah masuk dalam APBN 2015 atau belum.