Selasa 14 Apr 2015 16:14 WIB

Polisi Parlemen Diperlukan Karena Keluhan Anggota dan Tamu DPR

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Pemandangan Gedung DPR.
Foto: Antara
Pemandangan Gedung DPR.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR RI memerlukan pengamanan dari polisi parlemen. Keberadaan polisi yang akan mengamankan kompleks gedung parlemen ini didasarkan adanya keluhan dari anggota DPR RI dan tamu.

"Ada keluhan dari anggota (DPR) dan tamu, pengamanan jadi penting karena keluhan ini," kata Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Roem Kono di kompleks parlemen, Selasa (14/4).

Dari keluhan yang dilontarkan anggota DPR serta tamu inilah, maka pengamanan kompleks parlemen perlu diatur.

Menurut politikus partai Golkar itu, kebutuhan polisi parlemen bukan soal mendesak atau tidak. Tapi lebih pada pengaturan keamanan institusi atau lembaga negara.

"Saat ini, ada sekitat 10 ribu orang keluar masuk kompleks parlemen setiap harinya. Padahal, ini lembaga negara yang butuh pengamanan," ujarnya.

Menurutnya, realitanya kompleks parlemen Indonesia menjadi yang paling bebas di dunia. Di negara lain, pengamanannya dilakukan secara ketat, sebab, parlemen merupakan simbol negara yang memungkinkan segala sesuatu dapat terjadi.

Keberadaan polisi parlemen ini memang masih menjadi wacana di internal DPR. Nanti, ini akan ditingkatkan secara kelembagaan yang akan melibatkan institusi Polri. Pimpinan DPR yang akan meneruskan pembahasan ini dengan lintas institusi.

Roem mengakui keberadaan polisi parlemen memang mengakibatkan konsekuensi biaya. Namun, hal ini belum dibahas secara detail.

"Realisasinya nanti akan dibahas, anggaran belum ada pembahasan, memang ada konsekuensi biaya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement