Sabtu 07 Mar 2015 15:07 WIB

Korban Kebakaran Tanah Abang Butuh Peralatan Sekolah

Seorang warga memotret kebakaran yang terjadi Gang Rotan, Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang warga memotret kebakaran yang terjadi Gang Rotan, Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban kebakaran di Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, membutuhkan bantuan berupa peralatan sekolah terutama seragam, sepatu, dan buku.

"Karena besok Senin anak-anak diharapkan sudah bisa masuk sekolah lagi, maka kami berharap ada bantuan terutama seragam, sepatu, dan kaos kaki," ujar Ketua RW 12 Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang Agus Iskandar di Jakarta, Sabtu (7/3).

Berdasarkan data yang dihimpunnya, jumlah anak usia sekolah yang menjadi korban dari musibah kebakaran yang terjadi pada Kamis (5/3) lalu terdiri atas 200 siswa Sekolah Dasar (SD), 150 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 50 siswa Sekolah Menengah Aatas (SMA). Anak-anak tersebut, katanya, sebagian besar memutuskan tidak masuk sekolah sejak peristiwa kebakaran menghanguskan rumah mereka.

"Ya bagaimana mau sekolah kalau seragam dan peralatan sekolah saja tidak ada," tuturnya.

Salah satu warga bernama Surami (47) mengaku tidak sempat menyelamatkan seragam dan perlengkapan sekolah anak-anaknya karena saat kejadian ia begitu panik untuk menyelamatkan diri. "Waktu saya sadar itu saya lihat api sudah di samping saya dan hawanya sudah panas sekali, mau menyelamatkan ijazah anak saja sudah tidak sempat," ujarnya.

Dua anak Surami, Nurul Mulida (16) dan Salman Alfarisi (10) yang masing-masing duduk di kelas dua SMK dan empat SD terpaksa tidak bersekolah sejak Jumat (6/3) karena ketiadaan perlengkapan sekolah.

Sementara itu, dua siswa kelas 3 SMK PGRI 31 Jakarta, yang letaknya tidak jauh dari lokasi kebakaran juga terpaksa tidak masuk sekolah sejak Jumat (6/3) lalu, padahal pada Senin (9/3) mereka akan menjalani Ujian Akhir Sekolah (UAS). "Ada enam orang siswa kami yang rumahnya ikut habis terbakar karena peristiwa itu, dua diantaranya kelas tiga," kata salah satu guru SMA PGRI 31 Jakarta Erna Indah Laraswati.

Untuk itu, pihak sekolah telah berkoordinasi untuk menghimpun bantuan melalui para siswa dan orang tua murid untuk menyiapkan perlengkapan sekolah agar keenam siswa tersebut bisa segera kembali ke sekolah.

"Khusus untuk dua siswa kelas 3 itu akan saya dampingi agar Senin besok mereka bisa tetap menjalani UAS dengan baik," kata Erna.

Musibah kebakaran yang menimpa empat RW di Kelurahan Kebon Melati tersebut terjadi karena korsleting listrik di salah satu rumah warga. Kebakaran tersebut telah menghanguskan 284 rumah di kawasan tersebut. Jumlah warga yang mengungsi paskakejadian tersebut sebanyak 3.168 jiwa, sedangkan tujuh orang lain luka-luka, dan satu korban meninggal dunia. Semua pengungsi ditempatkan di enam lokasi pengungsian, diantaranya adalah Masjid Al Muhajirin yang terletak di RT 14 RW 12, Masjid Al Barkah di RT 03 RW 12, Pos RW 12 dan SDN 01 Kebun Melati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement