Ahad 08 Feb 2015 19:29 WIB

Pencalonan Budi Waseso, Jokowi Ditakutkan Mengulang Masalah Yang Sama

Rep: C15/ Red: Ilham
Budi Waseso
Budi Waseso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa nama pengganti Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri sudah mencuat, diantaranya Komjen Budi Waseso. ICW menilai, Jokowi harus belajar dari kesalahan pencalonan Budi Gunawan agar tidak masuk perangkap masalah yang sama.

Direktur Indonesian Corruption Watch, Ade Irawan mengatakan, jika presiden melakukan kesalahan yang sama kali ini, maka sisa kepercayaan rakyat terhadapnya akan hilang. "Jangan sampai mengajukan, bahkan melantik orang yang bermasalah lagi," kata Ade, Minggu (8/2).

Menurut Ade, mencuatnya nama Budi Waseso sebagai calon Kapolri oleh Kompolnas dan pelantikannya dari bintang dua mejadi bintang tiga beberapa hari lalu harus menjadi peringatan bagi Presiden. "Itu harus menjadi warning bagi presiden," ujar Ade. 

Menurut dia, Kompolnas dan Presiden Jokowi harus belajar banyak dari kasus Budi Gunawan. Dua hal penting yang harus dipelajari dari pencalonan Budi Gunawan adalah pertama, pencalonan Budi Gunawan sarat akan kepentingan politik dan terkesan tergesa-gesa. Kedua, pencalonan Budi Gunawan tidak melibatkan KPK dan PPATK.

Ade menilai, harusnya presiden mengutamakan kepentingan nasional dibanding kepentingan politik. Presiden harus melibatkan banyak pihak, seperti Polri KPK, PPATK, dan Komnas HAM dalam pemilihan itu.

Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka sebutan bahwa Budi Wasesno adalah titipan elit politik bisa mencuat seperti apa yang sekarang tersematkan pada Budi Gunawan.

Keterlibatan publik bisa menjadi legitimasi Jokowi ketika ia mendapat tekanan politik. Sehingga, ia bisa menyangkal tekanan politik tersebut demi kepentingan rakyat. "Tidak seperti sekarang, dimana Jokowi malah terjebak dalam kepentingan politik."

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement