Jumat 06 Feb 2015 15:19 WIB
Kontroversi Valentine

Penjualan Coklat Berhadiah Kondom Dinilai Pendangkalan Akidah

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Winda Destiana Putri
Hari Valentine (ilustrasi).
Foto: make1click.com
Hari Valentine (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang hari valentine atau hari kasih sayang pada 14 Februari mendatang, membuat banyak supermarket menjual promo cokelat.

Peredaran cokelat berhadiah kondom yang dijual secara bebas tersebut disayangkan oleh berbagai pihak.

Melihat hal tersebut, Kyai Satori menghimbau MUI untuk segera mengambil tindakan dengan membentengi umat Islam secara agresif. Karena penjualan cokelat berhadiah kondom ini sangat merusak aqidah, ibadah, moral dan lainnya.

Apalagi dengan munculnya penjualan cokelat berhadiah kondom. Hal ini jelas sangat mengarah pada hal tidak baik. Bahkan dapat merusak bangsa, pasalnya dapat menjurus pada sex bebas.

"Ini pengikisan terhadap ajaran-ajaran Islam dan pendangkalan aqidah," jelas Satori.

Karena itu selain meminta MUI membentengi umat Islam, Ikadi juga mengajak seluruh umat Islam untuk mengantisipasi hal ini. Serta mulai untuk membentengi diri sendiri dan membekali generasi muda terhadap ajaran Islam sejak dini.

"Kita harus membentengi anak kita sejak dini, supaya mempunyai aqidah yang kuat. Jadi orang tua harus mencontohkan hal baik pada anak mereka," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement