Kamis 22 Jan 2015 15:52 WIB

Antisipasi Banjir, Trans Jakarta Buat Jalur Alternatif

Rep: c 04/ Red: Indah Wulandari
 Bus Transjakarta Jurusan Kota-Blok M terbakar di Halte Masjid Agung Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Kamis (28/8). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Bus Transjakarta Jurusan Kota-Blok M terbakar di Halte Masjid Agung Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Kamis (28/8). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Hujan yang akhir-akhir ini melanda Jabodetabek membuat PT. Trans Jakarta melakukan berbagai cara guna mengantisipasi banjir di Jakarta. Mereka pun merancang jalur alternatif guna mengantisipasi hal tersebut.

Menurut Direktur Utama PT. Trans Jakarta, Antonius NS Kosasih pihaknya telah merancang rencana tersebut sejak hujan terus melanda Jakarta sejak pekan lalu.

"Koridor 1 sampai dengan 12 sudah kami rancang jalur alternatifnya guna mengantisipasi banjir tahun ini. Kami akan memperpendek jalurnya," katanya, Kamis (22/1).

Rute alternatif Trans Jakarta apabila dilanda banjir adalah sebagai berikut ;

1. Alternatif koridor 1: Jika Setiabudi-Dukuh Atas banjir, maka dilakukan perpendekan: Kota-Bundaran HI dan BlokM-Semanggi

Worst Case Scenario Koridor 1: Benhil-Tosari akan tidak terlayani bila banjir. Namun, jika Bundaran HI juga banjir maka perpendekan dilakukan lebih lanjut.

2. Alternatif Koridor 2: Diperkirakan aman. Tetapi jika banjir ada risiko macet parah akibat genangan air di jalan dan kemungkinan jalur busway dimasuki kendaraan.

3. Alternatif Koridor 3: Jika Daan Mogot banjir, maka bus Trans Jakarta akan naik tol setelah halte Rawa Buaya, dan akan turun tol dekat halte Jelambar.

Worst Case Scenario Koridor 3: Indosiar - Jembatan Baru akan tidak terlayani. Jika banjir biasanya halte dipakai untuk pengungsi.

4. Alternatif Koridor 4 : Diperkirakan aman.

5. Alternatif Koridor 5: Jika Jatinegara-Kampung Pulo-Bukit Duri banjir, maka bus Trans Jakarta akan dialihkan Contra Flow di Jl.Jatinegara Barat dan semua halte masih terlayani. Jika Jembatan Merah-Gunung Sahari, Mangga Dua-Pademangan banjir, maka dari Kampung Melayu tidak sampai Ancol, tetapi hanya sampai halte Senen Atrium dan berputar balik ke Kampung Melayu.

Worst Case Scenario Koridor 5: Jika banjir tersebut terjadi, dari halte Budi Utomo hingga Ancol tidak terlayani penumpang.

6. Alternatif Koridor 6: Diperkirakan aman.

7. Alternatif Koridor 7: Jika pintu air Hek jebol atau banjir, maka bus Trans Jakarta akan masuk tol dari halte Kampung Rambutan dan turun di Halte UKI.

Worst Case Scenario Koridor 7 : Jika banjir di Hek yang berisiko tidak terlayani adalah dari Pasar Rebo hingga PGC1.

Jika banjir terjadi di Otista maka bus Koridor 7 akan melalui jalur rute Koridor 11 (tidak lewat Otista tetapi lewat By Pass). Dan jika kondisi tersebut terjadi maka yang akan tidak terlayani adalah halte BNN, Cawang Otista, Gelanggang Remaja dan Bidara Cina.

8. Alternatif Koridor 8: Diperkirakan aman.

9. Alternatif Koridor 9: Diperkirakan aman.

10. Alternatif Koridor 10: Diperkirakan aman.

11. Alternatif Koridor 11: Diperkirakan aman.

12. Alternatif Koridor 12: Jika terjadi banjir sepanjang jalan Mangga Dua, maka akan dilakukan perpendekan jalur di mana hanya akan melayani jalur Tanjung Priok-Kemayoran, dan sisanya dilayani oleh bus Koridor 5. Sedangkan halte yang berisiko tidak terlayani adalah halte, Jembatan Merah-Gunung Sahari, Mangga Dua-WTC Mangga Dua-Pangeran Jayakarta.

Antonius juga menambahkan, sebelum banjir parah terjadi dan jalan tidak bisa dilewati akan dilakukan komunikasi terlebih dahulu antar halte. Serta akan dilakukan penyetopan penumpang masuk halte yang berisiko dan dijalankan bus khusus untuk "sapu jagad" yang akan menyusuri seluruh halte yang berisiko terkena banjir untuk mengangkut seluruh sisa penumpang yang ada di halte.

"Maka para pengguna Trans Jakarta tidak perlu khawatir karena kami akan menyiapkan armada lain guna mengangut para penumpang yang terpaksa melewati halte yang terkena banjir," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement