REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Dinas Pariwisata Kota Tomohon, Sulawesi Utara, mengingatkan wisatawan agar tidak melakukan pendakian menuju puncak dan kawah Gunung Lokon menyusul ditetapkan status siaga aktivitas vulkanik gunung tersebut oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
"Tunggulah sampai statusnya memang benar-benar aman untuk pendakian. Kalau saat ini masih tergolong berbahaya karena aktivitas vulkaniknya tergolong tinggi yang dapat membahayakan keselamatan wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Tomohon Gerardus H. Mogi di Tomohon, Selasa (21/1).
Dia mengatakan jajarannya mendapatkan informasi telah terbentuk kawah baru di rekahan sepanjang 200 meter ke arah barat di sekitar kawah utama Tompaluan.
Hal itu, kata mantan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Tomohon itu, perlu disikapi dengan kesadaran penuh wisatawan dengan mematuhi rekomendasi PVMBG Bandung, agar tidak memasuki radius bahaya sejauh 2,5 kilometer dari kawah.
Apalagi, kata dia, beberapa penginapan dan hotel berada tak jauh dari kawah Gunung Lokon sehingga hanya dengan berjalan kaki, wisatawan langsung mengakses jalur pendakian, tanpa bisa dipantau pemerintah setempat.
"Ini hanya sebatas imbauan agar menjauhi kawah atau puncak Gunung Lokon. Bila hal ini tidak dipatuhi yang akan menanggung akibatnya adalah wisatawan ketika terjadi erupsi sewaktu-waktu," ajaknya.
Pihaknya akan menghubungi operator perjalanan, penginapan, dan hotel agar mengimbau wisatawan untuk tidak mendaki Gunung Lokon dalam situasi saat ini.
Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu Farid R. Bina mengatakan status Gunung Lokon masih siaga atau level III dengan radius bahaya 2,5 kilometer. Radius bahaya itu, membuat kawasan setempat steril dari semua aktivitas warga, termasuk pendakian.