REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Robby Kalangi berharap warga tidak mendekati kawah Tompaluan, Gunung Lokon. "Statusnya hingga saat ini tidak terjadi peningkatan, masih waspada (level dua )," sebut Kalangi di Tomohon, Ahad (29/8).
Salah satu rekomendasi manakala gunung api berstatus siaga adalah tidak diizinkannya ada aktivitas warga ataupun wisatawan di radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan. Karena itu, dia berharap warga tetap mematuhi imbauan pemerintah kota, apalagi telah dipasang sejumlah spanduk yang mengingatkan tidak diizinkan melakukan pendakian menuju ke kawah Tompaluan, Gunung Lokon. "Itu (melarang melakukan pendakian, Red) adalah tindak lanjut dari rekomendasi Pos Pemantau Pengamatan Gunung Api Lokon," sebutnya.
Sejak ditutupnya pendakian menuju ke kawah Tompaluan pada pekan lalu, belum terlihat adanya aktivitas masyarakat yang melakukan pendakian menuju kawah salah satu gunung api aktif di Sulut itu. Lokasi depan jalan arteri di Kelurahan Kakaskasen I, sekitar Gereja Katolik yang biasanya menjadi titik kumpul saat akan naik maupun turun, tidak terlihat adanya aktivitas pendaki yang biasanya didominasi pemuda-pemudi.
PVMBG sebelumnya juga mencatat terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik didominasi gempa permukaan yang bisa memicu letusan dan diperkirakan lokasi terdampak hanya di sekitar kawah. Di satu sisi, kawah Tompaluan, saat ini menjadi salah satu destinasi wisata masyarakat lokal ataupun mancanegara karena dapat diakses dalam beberapa jam dari ruas jalan arteri.