Ahad 22 Aug 2021 23:25 WIB

BPBD Tomohon Tutup Pendakian Gunung Lokon

Terjadi peningkatan gempa dangkal.

BPBD Tomohon Tutup Pendakian Gunung Lokon. Seorang pria mengamati asap putih mengepul dari Kawah Tompaluan yang berada yempat disamping Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, Minggu (10/1).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
BPBD Tomohon Tutup Pendakian Gunung Lokon. Seorang pria mengamati asap putih mengepul dari Kawah Tompaluan yang berada yempat disamping Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, Minggu (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) menutup aktivitas pendakian menuju Gunung Lokon. Gunung Lokon saat ini masih berstatus waspada (level II).

Sebagaimana terpantau Antara, Ahad (22/8) siang, ada dua titik yang dipasang spanduk peringatan bahaya erupsi Gunung Lokon, yaitu di simpang tiga menuju areal tambang galian C, tak jauh Gereja Katolik Kakaskasen. Satu spanduk lainnya ditempatkan di simpang empat lingkar barat yang hanya beberapa kilometer dari lokasi galian C.

Baca Juga

Spanduk yang dipasang tersebut berisi rekomendasi Pos Pemantau Gunung Api Lokon dan Mahawu bahwa di radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan-Gunung Lokon tidak ada aktivitas. Tidak terlihat adanya aktivitas warga yang hendak melakukan pendakian.

"Pemerintah kota pasti akan menindaklanjuti rekomendasi dari pos gunung api dengan melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk menuju ke Gunung Lokon," ujar Sekretaris Daerah Kota Tomohon Edwin Roring, Ahad.

Selain itu, jajaran pemerintah kota akan menempatkan petugas satuan polisi pamong praja ataupun personel BPBD di pintu-pintu masuk. "Paling penting kami mengimbau warga patuh terhadap rekomendasi pos gunung api, agar jangan dulu beraktivitas di radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan Gunung Lokon. Semua ini untuk mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mengingatkan masyarakat dan wisatawan tidak mendekati kawah karena terjadi peningkatan gempa dangkal yang dapat memicu letusan dengan daerah terdampak di sekitar kawah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement