REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Puluhan warga yang mengaku berasal dari Pesisir, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon mengamuk dan merusak pos keamanan di pintu III Pelabuhan Cirebon, Senin (12/1). Selain menyebabkan bangunan itu rusak, peristiwa tersebut juga menimbulkan sejumlah korban luka.
Aksi bermula dari kedatangan warga ke Pelabuhan Cirebon sekitar pukul 09.00 WIB. Kedatangan warga untuk menuntut kompensasi dari pihak PT Pelindo terkait pemberlakuan sterilisasi di Pelabuhan Cirebon.
Warga mengaku kehilangan mata pencaharian karena tidak bisa lagi mencari sisa batu bara dari aktivitas bongkar muat batu bara di pelabuhan. Warga yang tidak bisa bertemu dengan pihak PT Pelindo akhirnya marah.
Mereka memblokir pintu tiga Pelabuhan Cirebon dan menurunkan secara paksa muatan batu bara dari truk yang akan keluar dari pelabuhan. Namun, petugas keamanan pelabuhan menghadangnya. Aksi saling dorong dan pukul di antara kedua pihak pun tak terhindarkan.
Sebanyak dua warga dan dua petugas keamanan pun terluka dalam aksi tersebut. Tak berhenti sampai disitu, warga yang semakin banyak berdatangan ke lokasi kemudian melampiaskan kemarahan mereka dengan merusak pos keamanan.
Mereka mencabut sejumlah papan penunjuk yang berdiri di depan gerbang masuk dan memukulkannya ke kaca-kaca di pos keamanan di pintu III tersebut. Akibatnya, hampir seluruh kaca di pos tersebut pecah berkeping-keping. Ada pula warga yang melempari pos dengan menggunakan batu.
Petugas keamanan yang berjumlah sepuluh orang pun tak bisa berbuat apa-apa. Mereka kalah jumlah dibandingkan warga. Setelah aksi mereda, anggota Polres Cirebon Kota baru terlihat masuk pelabuhan. Warga yang semula berkumpul pun akhirnya berlarian.
Chief Security Pelabuhan Cirebon, M Dayat, mengungkapkan, warga yang terluka itu karena mereka membuka paksa pintu belakang bak truk untuk menurunkan muatan batu bara. Dia meyakinkan, petugas keamanan pelabuhan tidak menggunakan senjata api maupun senjata tajam saat menghadapi warga.
"Kami pakai tangan kosong saja," ucap Dayat.
Namun, seorang ketua kelompok pengorek batu bara di Pelabuhan Cirebon, Sahudin menyatakan, warga terluka akibat dipukul menggunakan pistol oleh petugas keamanan. Menurutnya, petugas memukulkan pistol ke tengkuk warga.
Manager Operasional PT Pelindo II Cirebon, Yossianus Marciano mengungkapkan, pihaknya telah menyerahkan rekaman CCTV ke polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Dani Kustoni menyatakan, telah mengamankan dua orang petugas keamanan pelabuhan untuk diperiksa. Pihaknya pun masih mendalami kejadian tersebut dengan meminta keterangan dari warga dan petugas keamanan pelabuhan, serta memeriksa rekaman CCTV.
"Kalau memang ada pelanggaran pidana, kami proses hokum," tegasnya.
Dani menambahkan, saat ini pihaknya berupaya menenangkan warga dan meningkatkan pengamanan di Pelabuhan Cirebon dengan menerjunkan anggota polisi tambahan. Pihaknya menilai, apa yang terjadi di Pelabuhan Cirebon merupakan masalah sosial.