REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Perlindungan Anak dari Zat Adiktif menyayangkan adanya iklan reklame rokok milik Sampoerna A Mild, sebuah produk rokok dari PT HM Sampoerna Tbk ini yang menayangkan gambar mesum, bahkan pornografi.
Juru Bicara (Jubir) Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perlindungan Anak dari Zat Adiktif, Hery Chariansyah menyesalkan kenapa iklan yang mengandung konotasi pornografi bahkan tidak senonoh seperti itu bisa dipasang di tempat yang strategis, yaitu di jalan-jalan protokol di Jakarta bahkan hingga Bandung, Jawa Barat. Ketika malam hari tiba, lampu juga dipasang untuk menyoroti isti reklame itu.
Celakanya, karena dipertontonkan, baik di depan umum secara terus-menerus maka pihaknya khawatir bisa berpengaruh ke psikologi anak-anak yang melihatnya. Karena, anak-anak itu akhirnya menganggap bahwa hal seperti berpegangan dan berciuman itu lazim karena dinilai wajar karena sampai bisa diperlihatkan di tempat umum.
“Kami menolak iklan itu karena tidak sesuai dengan budaya ketimuran, tidak pantas dipertontonkan, apalagi secara terus-menerus,” katanya kepada ROL, di Jakarta, Selasa (6/1) malam.
Terlebih, kata dia, anak-anak ini sering melihat iklan itu secara berulang-ulang karena ukuran iklan yang sangat besar dan anak-anak ini juga sering melewati jalanan tersebut. Yang juga menjadi keberatan pihaknya adalah iklan itu sebenarnya mempromosikan rokok. “Anak-anak yang awalnya tidak merokok lama-lama bisa terpengaruh ikut merokok. Untuk itu, kami tidak bersedia adanya penayangan iklan rokok dan menuntut supaya tidak ada promosi rokok sama sekali,” katanya.
Kalaupun terpaksa ada pemasangan iklan rokok, kata dia, harus dilakukan di tempat-tempat tertentu seperti majalah khusus pria dewasa. Sementara, gambar rokok adalah sesuai yang kebijakan yang ditetapkan pemerintah yaitu menyertakan iklan dengan tulisan 'merokok membunuhmu'.
“Kami sangat berharap supaya PT HM Sampoerna Tbk terbuka menurunkan iklan itu. Kami sudah mengumpulkan petisi penolakan iklan yang berisi ribuan tanda tangan dan akan dikirimkan ke HM Sampoerna,” katanya.
Tak hanya tandatangan. Ia mengakui netizen di jejaring sosial seperti twitter sudah banyak mengecam apa yang dilakukan PT HM Sampoerna Tbk. Jika Sampoerna mau melakukan pengangkatan reklame itu, kata dia, berarti HM Sampoerna mendengarkan permintaan rakyat.